Mohon tunggu...
Alya NF
Alya NF Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung Fakultas Ilmu Perpustakaan Infomasi Islam

Hobi saya membaca genre fiksi, saya menyukai kucing dan suka berteman dengan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Melestarikan Wayang Golek: Tantangan dan Upaya Pelestarian Seni Sunda

25 Desember 2024   19:15 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:14 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

* Memadukan teknologi dengan pertunjukan wayang golek, seperti menghadirkan tokoh populer untuk menarik minat anak muda.

* Menyampaikan pesan moral dan edukasi melalui pertunjukan yang relevan dengan zaman.

* Menggunakan teknologi sebagai sarana pengenalan, edukasi, dan promosi jesenian tradisional kepada generasi muda

Wayang golek merupakan salah satu warisan budaya yang sangat penting bagi masyarakat Sunda dan Indonesia secara keseluruhan. Sebagai seni pertunjukan tradisional, wayang golek tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai moral, ajaran agama, serta filosofi kehidupan yang relevan dengan konteks sosial dan budaya. Meskipun menghadapi berbagai tantangan di era modern, seperti arus globalisasi, perkembangan teknologi, dan pergeseran preferensi hiburan, wayang golek tetap memiliki peran yang signifikan dalam melestarikan identitas budaya Sunda

Untuk memastikan kelestariannya, upaya pelestarian wayang golek perlu dilakukan melalui pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan pendidikan. Penggunaan media sosial, pengenalan wayang golek di berbagai festival internasional, serta memasukkan seni ini dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah dapat memperkenalkan dan mengedukasi generasi muda mengenai pentingnya seni tradisional ini. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan wayang golek dapat terus berkembang dan tetap relevan di tengah perubahan zaman, serta tetap menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya Sunda yang tak terpecah belahkan oleh waktu.

REFERENSI 

Andi. O. (2016). Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhada Produktivitas. Jurnal Universitas Haluelo Kendari Sulawesi Tenggara.

Gunawan, T. (2017). Sejarah dan Perkembangan Wayang Golek di Sunda. Bandung: Pustaka Sunda.

Hidayat, N. (2016). Wayang Golek dan Tantangan Globalisasi: Dari Kesenian Tradisional ke Seni Pertunjukan Modern. Bandung: Penerbit Nusa Indah.

Koswara. Y, Halimah. L, & Heryani. H. (2024). Upaya Pelestarian Pagelaran Wayang Golek melalui Visualisasi Karakter Publik Figur. Jurnal Pendidikan Hukum, politik, dan Kewarganegaraan, 5(2).

Kusnadi, I. (2020). Wayang Golek dan Pelestarian Nilai Budaya Sunda. Bandung: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun