Mohon tunggu...
Alya NF
Alya NF Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung Fakultas Ilmu Perpustakaan Infomasi Islam

Hobi saya membaca genre fiksi, saya menyukai kucing dan suka berteman dengan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Melestarikan Wayang Golek: Tantangan dan Upaya Pelestarian Seni Sunda

25 Desember 2024   19:15 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:14 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hadirnya teknologi dalam kehidupan masyarakat telah membeikan perubahan yang lebih baik dan maju, serta memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi, namun di sisi lain, teknologi memiliki dampak negatif bagi masyarakat. Contohnya adalah bergesernya budaya tradisional oleh budaya modern. Jika tidak dirawat dan dilestarikan, maka budaya akan hilang seiring berkembangnya zaman. Selain itu, keseniani modern yang muncul pada saat ini menyebabkan kesenian tradisional tergerus oleh budaya zaman (Andi, 2016, p, 183).

Faktor yang menyebabkan punahnya kesenian tradisional disebabkan oleh faktor politik, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat. Masyarakat mulai menyukai kesenian yang berasal dari budaya luar yang mengakibatkan menurunnya minat terhadap kesenian tradisional dan menurun pula kesadaran jugaa kepedulian masyarakat terhadap budaya yang diwariskan oleh nenek moyang. Hal ini sangat disayangkan sekali, padahal kebudayaan suatu bangsa merupakan identitas dan ciri khas dari bangsa tersebut. Rasa ketidakpedulian ini yang menimbulkan ancaman bagi pelestarian kebudayaan tradisional. 

Seperti yang kita ketahui, wayang merupakan budaya warisan nenek moyang kita yang begitu agung. Kesenian wayang golek difungsikan kedalam dua bentuk pergelaran, yaitu sebagai media hiburan, media pendidikan, dan sebagai upacara ritual. Sebagai seni, dalam suatu pertunjukkan wayang terdiri dari perpaduan unsur seni. Pertunjukan wayang banyak sekali mengandung pesan moral yang disampaikan kepada para penontonnya. Bahkan karena keindahan, dan keagungan seni wayan golek, badan UNESCO telah menetapkan Wayang Indonesia sebagai masterpiece budaya dunia (Herlyana, 2013, hlm. 74).

Dari pengenalan tokoh wayang golek sendiri, sangat minim diketahui anak muda sekarang. Sebagian yang mengetahui hanya orang dewasa yang masih menyukai dan masih mempertahankan budaya.

Anak muda sekarang lebih menyukai hal berbau western, K-Pop, dan Hollywood dibandingkan dengan pertunjukan seni tradisional seperti wayang golek. Hal ini memiliki potensi timbulnya kecendrungan terhadap memudarnya nilai-nilai kebudayaan Indonesia khususnya di Jawa Barat. Apabila hal ini tidak ditangani dengan bijak, maka akan mengakibatkan terkikisnya budaya Indonesia yang sejak dulu sudah menjadi ciri khas.

Untuk mengembalikan minat, kesadaran dan kepedulian terhadap kesenian tradisional di Indonesia, dapat dilakukan pengenalan kembali kebudayaan Indonesia secara perlahan. Misalnya dengan memadukan teknologi dengan pertunjukan wayang golek, ataupun pertunjukan yang memunculkan tokoh-tokoh terkenal yang disukai oleh anak generasi sekarang. Kita juga bisa memberikan beberapa pesan atau nasehat dari pertunjukan wayang golek. Sehingga pesan edukasi dapat tersampaikan kepada masyarakat. Selain itu, penggunaan teknologi yang terus berkembang dapat dijadikan sarana untuk mengenalkan, mengedukasi, dan mengajak anak zama sekarang dengan cara yang update dan membuat ketertarikan bagi mereka.

Perubahan Akibat Teknologi: 

* Teknologi membawa kemajuan dan kemudahan dalam informasi, tetapi berdampak negatif, termasuk bergesernya budaya tradisional oleh budaya modern.

* Kesenian modern mengancam eksistensi seni tradisional jika tidak dirawat dan dilestarikan.

Penyebab Punahnya Kesenian Tradisional: 

* Faktor politik, ekonomi, dan budaya masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun