Mohon tunggu...
Alya NF
Alya NF Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung Fakultas Ilmu Perpustakaan Infomasi Islam

Hobi saya membaca genre fiksi, saya menyukai kucing dan suka berteman dengan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Melestarikan Wayang Golek: Tantangan dan Upaya Pelestarian Seni Sunda

25 Desember 2024   19:15 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:14 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Peran wayang golek dalam mempertahankan kesenian Sunda di era modern?

Di era modern ini, seni tradisional seperti wayang golek menghadapi berbagai tantangan akibat arus globalisasi, modernisasi, dan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Masyarakat yang semakin urban dan terhubung dengan berbagai budaya asing melalui media massa, internet, dan teknologi canggih sering kali lebih memilih hiburan yang lebih modern dan praktis. Hal ini mengakibatkan kesenian tradisional, termasuk wayang golek, semakin terpinggirkan. Meskipun demikian, wayang golek tetap memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan kesenian Sunda dan identitas budaya daerah.

Pertama-tama, wayang golek memiliki peran sebagai sarana pelestarian nilainilai budaya dan ajaran moral yang terkandung dalam budaya Sunda. Wayang golek tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan moral, ajaran agama, dan filosofi kehidupan. Dalam setiap pertunjukan, terdapat nilai-nilai seperti kejujuran, kedamaian, kesetiaan, dan keberanian yang sangat relevan dengan kehidupan masyarakat modern yang semakin kompleks dan individualistik. Sebagai contoh, banyak cerita dalam wayang golek yang mengajarkan pentingnya rasa hormat kepada orang tua, keadilan, dan saling membantu antar sesama, yang merupakan nilai universal yang dapat diterima oleh masyarakat masa kini (Kusnadi, 2020). 

Selain itu, wayang golek memainkan peran penting dalam melestarikan identitas budaya Sunda di tengah arus globalisasi. Dalam menghadapi budaya global yang semakin mendominasi, wayang golek menjadi simbol kebanggaan masyarakat sunda. Melalui berbagai festival budaya, wayang golek diperkenalkan ke luar daerah bahkan ke luar negeri, sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia. Di dunia yang semakin terhubung, pertunjukan wayang golek kini dapat disaksikan melalui media sosial dan platform digital, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Hal ini membuka peluang bagi wayang golek untuk dikenal oleh audiens yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Digitalisasi ini membantu mempertahankan eksistensi wayang golek di era modern, dan memungkinkan seni ini tetap relevan di kalangan generasi muda yang lebih terbiasa dengan teknologi digital (Sari, 2021). 

Pendidikan juga memainkan peran yang sangat penting dalam pelestarian wayang golek. Banyak sekolah di Jawa Barat yang memasukkan wayang golek ke dalam kurikulum seni budaya, baik sebagai bahan ajar di kelas maupun sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Melalui pembelajaran ini, generasi muda dapat memahami lebih dalam mengenai seni tradisional, sejarah, serta filosofi yang terkandung dalam wayang golek. Selain itu, generasi muda juga diajarkan bagaimana membuat boneka wayang golek, mempraktikkan teknik dalang, dan mempelajari nilai-nilai yang disampaikan dalam pertunjukan. Dengan cara ini, diharapkan wayang golek dapat terus berkembang dan dipertahankan oleh generasi-generasi berikutnya (Setiawan, 2019).

Tidak hanya di tingkat lokal, wayang golek juga diperkenalkan dalam acara internasional untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia secara keseluruhan. Beberapa festival internasional telah mengundang grup wayang golek untuk tampil, yang memberikan kesempatan bagi kesenian ini untuk diperkenalkan kepada audiens global. Ini menunjukkan bahwa wayang golek tidak hanya berfungsi sebagai alat pelestarian budaya lokal, tetapi juga sebagai sarana diplomasi budaya Indonesia di dunia internasional (Kusnadi, 2020).

Tantangan di Era Modern: 

* Globalisasi, modernisasi, dan perkembangan teknologi mengancam eksistensi seni tradisional seperti wayang golek.

* Masyarakat cenderung memilih hiburan yang lebih modern dan praktis, sehingga seni tradisional semakin terpinggirkan.

Peran Wayang Golek:

* Sebagai media pelestarian nilai-nilai budaya Sunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun