Prof. Dr. Ing B.J Habibie atau yang lebih dikenal dengan B.J Habibie adalah presiden ketiga Republik Indonesia yang dipilih dengan suara terbanyak oleh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Beliau lahir tanggal 25 Juni 1936 di Parepare. "Mr. Crack" adalah julukannya. Banyak keberhasilan yang telah diraihnya sepanjang hidupnya diantaranya Pesawat N250 Gatot Kaca yang menunjukkan bahwa Indonesia mampu membuat produk aeronautika sendiri untuk bersaing di kancah internasional.
Beliau memiliki karakteristik kepemimpinan, yaitu ilmuwan yang sangat jenius dan cerdas, ramah untuk berurusan, dia juga sangat detail, menyukai uji coba. Ia penyabar, penyayang keluarga, spontanitas, meledak-ledak, dan menerima perubahan.
Gaya kepemimpinan Bapak BJ Habibie memiliki gaya kepemimpinan yang dedikatif-fasiliatif, kepemimpinan yang demokratis, gaya kepemimpinan yang sangat liberal. Beliau akrab dengan wartawan, dan mengambil keputusan dengan hati nurani.
Namun pada masa pemerintahannya, BJ Habibie memiliki kelemahan, yaitu terlalu cepat mengambil keputusan tanpa harus meninjau kembali kebijakan yang harus dikeluarkan. Keputusannya menunjukkan bahwa BJ Habibie dianggap terlalu gegabah untuk melepaskan Timor-Timor.
4.KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) (1999 -- 2001)
K.H Abdurrahman Wahid atau dikenal sebagai Gus Dur adalah presiden keempat Republik Indonesia yang dipilih dengan suara terbanyak oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Bapak Gus Dur lahir pada tanggal 7 September 1940 di Kabupaten Jombang. Ia dijuluki sebagai "Bapak Pluralisme Indonesia."
Karakteristik kepemimpinan beliau adalah tidak menggunakan waktunya dengan disiplin, cerdas, religius karena anak dari seorang kiai, berpikir ala LSM. Dia menyukai kedamaian dan ketertiban, dia adalah seorang humanis, orang yang sederhana, dan menjunjung tinggi pluralisme. Sikap pluralisme ini tercermin dari sikap Gus Dur yang membela kaum minoritas maupun kaum muslim tanpa terkecuali serta membuka kesempatan untuk saling berkolaborasi.
Gaya kepemimpinan Gus Dur diwarnai oleh gaya dan tipe karismatik, demokratis, dan dalam situasi tertentu gaya otokratis. Beliau religius karena anak dari seorang kiai, dia memiliki kebebasan yang berlebihan, dia bukan Pancasilais karena memihak kepada para kiai, dan melarang Marxisme-Leninisme.
5.Megawati Soekarnoputri (2001 -- 2004)
Megawati Soekarnoputri adalah satu-satunya presiden perempuan Republik Indonesia, ia dilantik untuk menggantikan Gus Dur sebagai presiden. Ibu Megawati lahir pada tanggal 23 Januari 1947 di Yogyakarta. "The Brave Lady" adalah julukannya.
Karakteristik kepemimpinannya yang sangat lama dalam mengambil keputusan, tetapi ia seorang yang tenang, kurang acuh, dengan kepribadian yang tertutup, orang yang emosional, dan alergi terhadap kritik.