Selain pola asuh orang tua pendidikan formal dan lingkungan hidup juga memegang peran penting. Kurikulum yang memadai harus mencakup pendidikan tentang hak asasi manusia, etika, dan pemahaman lintas budaya. Sekolah harus menjadi wadah sebagai tempat anak-anak bangsa belajar tentang betapa pentingnya menghormati kehidupan dan martabat setiap individu, terlepas dari latar belakang mereka.
Peran Orang Tua dan Masyarakat
Dalam hal ini, orang tua merupakan kunci utama dalam membentuk karakter moral dan etika anak-anak mereka. Mereka harus aktif dalam mendapingi dan mengontrol anak-anak untuk memahami perbedaan antara lelucon atau candaan yang sehat dan  yang tidak pantas. Diskusi terbuka tentang pentingnya empati dan isu-isu fenomena dunia nyata dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan pendapat serta pandangan yang lebih manusiawi.
Selain itu, masyarakat juga memiliki perannya sendiri dalam kasus ini. Sensitivitas terhadap isu-isu global seharusnya mulai ditanamkan sejak dini. Kampanye tentang kesadaran dan program-program pendidikan yang melibatkan komunitas bisa membantu membentuk karakter dan  pandangan remaja dan anak-anak tentang dunia. Maka, ketika mereka tumbuh dalam lingkungan yang mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, mereka akan dapat tumbuh menjadi individu yang beretika dan bermoral sebagai manusia.
Fenomena beredarnya video candaan sensitive tersebut merupakan cermin bagi kita sebagai orang dewasa dalam membimbing dan mendidik anak-anak bangsa. Ini adalah panggilan bagi kita semua---orang tua, pendidik, dan masyarakat luas untuk kembali memperbaiki kualitas diri kita. Kita harus bekerja sama untuk memastikan bahwa anak-anak kita dapat tumbuh menjadi individu yang penuh empati, yang memahami nilai kehidupan dan kemanusiaan, serta tidak sesekali melihat penderitaan sesama manusia sebagai bahan candaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H