Mohon tunggu...
Alya Farras Azzahra
Alya Farras Azzahra Mohon Tunggu... Foto/Videografer - work hard, play hard

keep it simple

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kota Bontang dan Gammi Bawis

20 September 2019   21:00 Diperbarui: 20 September 2019   21:11 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto 1: telinga panjang khas suku dayak, Kalimantan, Indonesia.

foto 5: Ikan Bawis khas Kota Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia.
foto 5: Ikan Bawis khas Kota Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia.
Bawis adalah sebuah ikan yang menjadi salah satu jenis ikan baronang yang hidup di dekat dengan dasar perairan. Ikan ini berukuran sedang -- kecil sekitar 23 cm -- 17 cm. Dulunya ikan bawis bukan menjadi buruan pertama dan hanya dibuang begitu saja. 

Namun, setelah warga berinovasi mengolah, akhirnya ikan bawis saat ini selalu dicari untuk dikonsumsi. Ikan bawis disebut sebagai ikan langka. Ikan ini juga biasanya hidup di perairan laut. Alasan ikan bawis memiliki julukan ikan langka dikarenakan ikan ini hanya hidup di perairan laut Kota Bontang saja. Ikan bawis tidak ada di perairan pulau jawa, Sulawesi, dan lainnya. Karna hal ini, ikan bawis menjadi makanan khas kota bontang. 

Masakan ikan bawis juga pernah masuk dalam rekor Muri dalam rangka ulang tahun kota Bontang yang saat itu dihadiri chef handal nasional yaitu Chef Juna. Bahkan, Bapak Presiden Joko Widodo pernah mencicipi masakan gammi bawis. Ikan bawis sendiri juga memiliki rasa yang khas. Rasa yang dimunculkan dari ikan bawis sendiri berupa rasa manis dan sedikit pahit pada daging yang mendekati bagian kepala. Rasa tersebut menjadi rasa yang unik dan nikmat ketika sudah diolah. Ikan bawis biasanya diolah menjadi gammi bawis dan keripik. Namun, yang paling terkenal adalah gammi bawis. Gammi merupakan sambal khas Kota Bontang yang dimasak dengan menggunakan hot plate.

Sambal sendiri sudah ada sejak abad ke-18. Umumnya, sambal adalah sebuah kuliner pendamping khas Indonesia yang merujuk pada saus pedas. Sambal memiliki bahan utama yaitu cabai yang dihaluskan sampai mengeluarkan sari cabe dan ditambahkan dengan bummmbu pelengkap seperti garam, terasi, dan gula. Cara pembuatan sambal juga berbeda-beda tergantung dengan jenis sambal yang akan dibuat. Metode memasaknya juga berbeda-beda, ada yang diulek, diblender, digoreng, ditumis, dan dibakar. Cabai yang paling pedas dan paling sering dipakai adalah cabe rawit. 

Cabe rawit ada yang berwarna hijau dan ada juga yang berwarna merah. Meskipun cabe rawit memiliki ukuran yang kecil, namun tingkat kepedasannya bisa mencapai 50.000 -- 100.000 skala scoville. Cabe rawit biasanya di jual di pasar tradisional maupun di supermarket besar. Terdapat juga cabe Lombok atau cabe merah. Tak kalah dengan cabe rawit, cabe merah juga menjadi salah satu bahan pokok yang paling sering dicari, apalagi dalam masakan padang. Cabe juga memiliki manfaat. Cabe mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Terdapat antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari radikal bebas. Namun, sebenarnya kandungan antioksidan tersebut banyak terdapat di cabe hijau. Sambal juga saat ini disajikan dalam bentuk yang berbeda-beda. Saat ini, terdapat sambal yang sudah dibungkus dalam botol maupun saset aluminium yang dapat langsung dikonsumsi. Sambal juga biasanya dapa dibeli di warung- warung kecil dan supermarket. Sambal memiliki konsistensi yang lebih padat dan sudah mengandung banyak rempah-rempah. Seiring berkembangnya inovasi masakan, sambal juga memiliki beberapa variasi yang menyesuaikan dengan pendamping makanan utama.

Gammi merupakan nama lain dari sambal. Sambal gammi dimasak diatas cobek yang masih panas atau yang biasa disebut dengan hot plate. Sambal gammi dapat disajikan dengan berbagai lauk seperti, udang, kerang, cumi-cumi, ayam, telur, dan yang paling menjadi khas adalah ikan bawis. Cara membuat sambal gammi juga termasuk mudah. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah lauk secukupnya (bisa udang, kerang, cumi-cumi, ayam, telur, atau ikan bawis, sesuai selera), jeruk nipis, garam, cabe keriting, cabe rawit, bawang merah, tomat, gula, dan minyak goreng. Langkah yang pertama adalah bersihkan dan cuci terlebih dahulu lauk yang akan dimasak dengan menggunakan perasan jeruk nipis dan taburi sedikit garam lalu diamkan selama 15 menit. Setelah 15 menit, goreng lauk setengah matang, biasanya bisa dimasak langsung diatas cobek bersama sambalnya, namun cara ini membuat lauk menjadi sedikit tidak amis, gurih, dan garing. Setelah lauk digoreng setengah matang dan ditiriskan, ulek cabe kriting dan cabe rawit bersama dengan garam dan gula. Setelah di ulek, masak dengan bawang merah yang sudah diiris kasar dengan tomat yang sudah dipotong berbentuk dadu. Semua adonan sambal dimasak diatas cobek yang berada di atas api, jangan lupa memberi sedikit minyak. Ketika sambalnya sudah terlihat sedikit mendidih, masukkan lauk yang telah digoreng setengah matang sembari diaduk agar menjadi rata dan sambalnya meresap ke dalam daging. Masak sekitar 10 menit setelah itu diangkat dan usahakan dimakan selagi cobek masih panas dan sambalnya masih mendidih dengan didampingi nasi hangat dan es the, telah membuat para pembeli ingin segera menyantap makanan tersebut. Pada  restaurant atau warung yang menjual masakan gammi, memiliki rasa dan harga yang berbeda-beda. Rata-rata 1 porsi masakan gammi dijual dari harga
Rp 20.000,- sampai dengan Rp 25.000,-.

gami-balikpapan-bontang-5d84872a0d82302a57367893.jpg
gami-balikpapan-bontang-5d84872a0d82302a57367893.jpg
foto 6: (foto kiri) Gammi Bawis dan (foto kanan) Gammi Cumi

Gammi Bawis juga disebut sebagai masakan yang prestatif. Pada tanggal 11 Oktober 2015, menjadi hari besar untuk warga Bontang dan sekitarnya. Pada tanggal tersebut, Pemkot Kota Bontang bekerja sama dengan Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan mengadakan Pemecahan Rekor Muri 2000 Gammi Bawis di lapangan Bessari Berinta atau yang biasa orang Bontang sebut adalah lapangan lang-lang. Acara ini juga menjadi salah satu rangkaian acara perayaan Ulang Tahun Kota Bontang yang ke-16. Hal ini menjadi hal bersejarah bagi gammi bawis untuk masuk ke dalam rekor MURI. Acara tersebut berlangsung sejak pukul 07.00 WITA hingga pukul 17.00 WITA yang melibatkan ibu-ibu PKK Kota Bontang. Acara tersebut juga sangat padat pengunjung masyarakat Kota Bontang maupun luar Kota Bontang karena ingin mencicipi gammi bawis secara gratis. Pada saat itu, seorang chef yang menjadi koordinator juru masak gammi bawis yaitu Chef Minanto merencanakan hanya membuat 2.000 cobek gammi bawis. Setelah 2 jam lamanya pembuatan gammi bawis, ternyata setelah dihitung terdapat 2.023 cobek gammi bawis yang telah dibuat. Pada saat pemecahan rekor MURI tersebut dibutuhkan sekitar 800 orang yang memasak, 300 kilogram ikan bawis, 20 kilogram terasi, 60 kilogram bawang merah dan bawang putih, dan 25 kilogram cabai merah. Yang menjadi salah satu alasan masakan gammi bawis mendapat penghargaan adalah ikan yang hanya di perairan lokal Kota Bontang dan di kota lain juga belum pernah ada kegiatan memasak sambal gammi bawis. Pada saat rekor MURI tersebut, dihadiri pula oleh chef nasional handal yang selalu menjadi juri "Master Chef Indonesia" dan selalu menjadi sorotan yaitu Chef Juna.

43muri-1-5d84873b0d823031547f60f2.jpg
43muri-1-5d84873b0d823031547f60f2.jpg
foto 7: Simbolis sertifikat rekor MURI

1444566398008-5d84874a0d823031531cee52.jpg
1444566398008-5d84874a0d823031531cee52.jpg

foto 8: Chef Juna saat menghadiri pemecahan rekor MURI

Selain masuk ke dalam rekor MURI, gammi bawis juga pernah mengikuti promosi kuliner daerah di Belanda. Gammi bawis juga pernah dijadikan salah satu hidangan di salah satu acara kenegaraan di Istana Negara pada saat memperingati Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-70. Selain berprestasi diluar Kalimantan, gammi bawis juga pernah membanggakan Kalimantan timur dengan meraih juara 1 pada Festival Benua Etam sekitar tahun 2011. Pada tahun 2014, gammi bawis juga mendapatkan penghargaan juara 1 Festival Kuliner Tradisional se-Kaltim. Pada tahun 2015, gammi bawis kembali mendapatkan penghargaan juara terbaik se-kalimantan pada Festival Kuliner Tradisional pada acara Ulang Tahun Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Masakan berbahan utama ikan bawis ini juga tidak berhenti mendapatkan prestasi. Gammi bawis juga pernah menjadi juara pertama dan menjadi menu andalan para dewan juri dalam perlombaan Masakan Khas Daerah Pangan Nusa 7 tingkat regional Kalimantan dan perlombaan tersebut naik ke tingkat nasional dan gammi bawis memenangkan lomba dengan penghargaan juara 2. Gammi bawis juga pernah masuk ke dalam nominasi 10 besar di Anugerah Pesona Indonesia (API) pada tahun 2017 sebagai makanan tradisional terpopuler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun