Wajah yang tak bisa mendua
Tak mampu menjelma tipisnya topeng apapun
Tipisnya hati yang berulang kali pecah
Itu akibat wajah yang selalu terus terang
Tak ada hati tak dipikir bertingkah spontan
Wajah nyatanya menghancurkan hati berulang
Salahnya jiwa raga ini tak memiliki sedikitpun kepekaan
Salahnya jiwa dan raga ini kerasnya selalu dalam bertingkah dan berucap
Salahnya selalu ketika bergumul hanya dengan satu makhluk lainnya yang sama manusia
Salahnya selalu menempa terlalu keras hati dan rasanya sehinggga membatu
Sulitnya merasa bahkan dengan sayatan berulang pisau terasah
Tak membekas goresan sedikitpun
Salahnya seluruhnya jiwa raga terlanjur membatu
Tak urung emosi ingin menjerit meluapkan kesesakan
Apa daya batupun diam tak meninggalkan jejak sekalipun jiwa raga memendam emosi yang beragam
Namun, dapatlah perlahan batupun berbekas hanya dengan setitik air yang terus menerus menghantamnya
Tak ayal jika emosi yang beragam itu berubah menjadi aliran air hangat
Menghangatkan diri dengan sesaknya mengalir pergi
Berharap diri tak salah seluruhnya saat jiwa raga dengan hati yang tak abadi pergi
21.33
23'10'2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H