"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idul Fithri dan Idul Adha, juga untuk digunakan pada hari Jum'at." (HR. Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya, 1765)
Disunnahkan bagi laki-laki untuk membersihkan diri dan memakai pakaian terbaik yang dimilikinya, memakai minyak wangi dan bersiwak. Sedangkan bagi wanita tidak dianjurkan untuk berhias dengan mengenakan baju yang mewah dan menggunakan minyak wangi. Hal ini karena dalam Islam sendiri sudah menjelaskan haramnya wanita memakai parfum atau minyak wangi sehingga tercium wanginya oleh lelaki non mahram. Hal ini seperti dalam hadits Nabi Shalallahu'alaihi wa sallam:
"Wanita mana saja yang memakai wewangian lalu ia keluar dan melewati para lelaki sehingga tercium sebagian dari wanginya tersebut, maka ia adalah seorang pezina. Dan setiap mata yang melihatnya juga pezina" (HR. Abu Daud no. 4173, At Tirmidzi no.2786, dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami' no. 2701).
Sedangkan bagi wanita, tidak dianjurkannya untuk mengenakan baju yang mewah dan berhias secara berlebihan, adalah karena dikhawatirkannya dapat menimbulkan tabarruj.
3. Makan sebelum shalat Idul Fitri
Untuk sunnah dan anjuran ini, terdapat beberapa hadits yang menjelaskannya, yaitu diantaranya:
Dari 'Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata:
- -
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berangkat shalat 'ied pada hari Idul Fitri dan sebelumnya beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat 'ied baru beliau menyantap hasil qurbannya." (HR. Ahmad 5: 352. Syaikh Syu'aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Disunnahkannya untuk makan sebelum keluar rumah untuk melaksanakan shalat Idul Fitri adalah dikarenakan adanya larangan berpuasa pada hari tersebut dan juga sebagai pertanda bahwa hari tersebut tidak lagi berpuasa.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, ia berkata: