Fashion is about dressing according to what's fashionable. Style is more about being yourself
-- Oscar De La Renta.
Seperti kutipan dari salah seorang perancang busana hebat di dunia -- Oscar De La Renta, mengatakan bahwa "fashion" atau mode adalah berpakain sesuai dengan tren. Akan tetapi, "style" atau gaya adalah tentang menjadi diri sendiri.
Gaya berpakaian dapat menjadi ciri dari suatu individu. Kita dapat mengungkapkan ingin menjadi seperti apa diri kita melalui pakaian yang kita gunakan. Pakaian yang sama dapat memberikan getaran yang berbeda jika dipakai oleh orang yang berbeda.
Hal penting dari suatu mode adalah bagaimana pakaian itu terasa nyaman dipakai oleh penggunanya sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Oleh karena itu, pemilihan pakaian yang tepat menjadi sangat penting. Salah satu bahan dasar pembuatan kain yang populer digunakan dalam industri mode adalah poliester.
Perkembangan bahan-bahan dalam industri tekstil sangat diperlukan baik itu bahan alami maupun bahan buatan. Perkembangaan bahan tersebut meningkat seiring dengan kebutuhan manusia, contohnya bahan pakaian. Poliester merupakan salah satu komposit jenis termoplastik yang popular digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pakaian. Sejak berpuluh-puluh tahun silam, bahan kain poliester banyak digemari pemilik usaha mode.
Komposit adalah serangkaian dua atau lebih bahan yang telah digabungkan secara mikroskopis menjadi satu bahan tunggal, dengan komponen-komponen yang masih tampak aslinya dan dalam hubungan fungsional dengannya sehingga dapat menunjukkan sifat yang diinginkan. Poliester adalah salah satu jenis komposit matrik polimer yang merupakan bahan sintetis buatan manusia. Poliester memiliki koefisien elastisitas yang tinggi dan kestabilan dimensi yang baik, sehingga bahan ini sering digunakan sebagai bahan pakaian.
Berikut adalah pengenalan lebih lanjut terkait poliester sebagai bahan dasar kain pakaian yang populer di industri tekstil dan mode.
Sifat-Sifat Poliester
Poliester adalah istilah umum untuk kain atau tekstil yang terbuat dari benang atau serat poliester. Serat atau kain poliester terbuat dari senyawa kimia, etilen glikol dan asam tereftalat, dikombinasikan dengan polietilen tereftalat (PET). Polimer memiliki sifat umum yang dimilikinya yaitu sebagai berukut.
1. Kemampuan cetak yang baik
Hal ini menyebabkan biaya produksi pembuatan lebih rendah daripada logam dan keramik.
2. Ringan dan Kuat
Berat jenis polimer rendah dibandingkan dengan logam dan keramik yaitu 1,0 -- 1,7. Poliester memiliki massa jenis berkisar antara 1,22 sampai 1,38 bergantung dari jenis poliester.
3. Ketahanan air yang cukup baik
Secara alami, serat polimer bersifat hidrofobik dan tahan terhadap zat-zat kimia.
4. Chemical resistance
Serat poliester juga memiliki sifat chemical resistance seperti yang dipakai pada proses dry-cleaning atau bahan pemutih pakaian.
Tipe-Tipe Bahan Poliester
Bahan poliester terbagi menjadi tiga tipe utama yang paling popular digunakan. Berikut penjelasannya.
1. PET (Polyethylene Terephthalate)
Poliester jenis ini biasanya digunakan untuk membuat pakaian. Bahan poliester yang akan menjadi kain divakum dalam ruang hampa dengan suhu tinggi. Oleh karena itu, poliester PET ini dapat didaur ulang. Tipe ini tidak hanya ditemukan pada bahan pakaian sederhana, tetapi juga digunakan sebagai bahan dasar botol air mineral, botol susu plastik, botol cola dan botol sekali pakai lainnya.
2. PCDT (poly-1, 4-cyclohexylene-dimethylene)
Tipe bahan PCDT memiliki ciri khas yang elastis dan lentur. Oleh sebab itu, tipe PCDT ini kerap kali dipakai sebagai bahan dasar dalam produksi kain untuk tirai jendela atau semacam penutup furnitur lainnya. PCDT dibuat dan dicampur dengan bahan gabungan zat asam yang ditambahkan bahan kimia lain, termasuk juga jenis senyawa poly-1,4-cyclohexylene-dimethylene.
3. Benang Sintesis
Benang sintetis dapat digunakan untuk menciptakan benang sintetis lain. Beberapa jenis bahan yang digunakan untuk membuat tipe poliester ini adalah benang filamen, benang pintal, dan benang bertekstur yang melewati proses khusus yang disebut memutar benang. Kemudian proses ini menciptakan bahan polieste . Kain poliester sintetis ini mempunyai tampilan yang lebih mirip dengan kain alami dibandingkan tipe poliester lain.
Jenis-Jenis Bahan Polimer
Poliester juga terbagi menjadi beberapa jenis bahan, yang di antaranya merupakan hasil percampuran dengan jenis bahan lainnya, seperti katun dan sutra. Poliester diklasifikasikan ke dalam empat jenis bahan yaitu yaitu bahan Lacoste CVC Pique, PE, Woven, dan Lacoste PE Pique. Berikut penjelasannya.
1. Bahan Lacoste CVC Pique
Bahan ini adalah campuran poliester dan katun. Karakteristik yang berbeda dari jenis bahan yang merupakan kombinasi antara keduanya, yaitu memiliki daya serap keringat yang baik layaknya katun dan juga tahan lama.
2. Bahan PE
Ciri khas dari jenis bahan kain ini adalah terbuat dari 100% poliester tanpa ditambah campuran bahan apapun. Bahan PE sering dipakai untuk membuat pakaian dengan jumlah yang banyak sekaligus. Hal itu disebabkan karena biaya produksi pada bahan ini jauh lebih murah daripada bahan lainnya contohnya katun.
3. Bahan Woven
Woven adalah bahan sejenis kain yang dibuat dengan cara ditenun. Jenis kain ini banyak digunakan sebagai partisi untuk bahan bangunan, perkuatan tanah, dan distribusi beban. Bahan woven adalah bahan dengan permukaan yang terlihat kasar jika dibandingkan dengan ketiga jenis bahan lainnya. Namun, apabila diraba, bahan Woven ini memiliki permukaan yang terasa halus. Pada umumnya, bahan ini digunakan untuk label baju.
4. Bahan Lacoste PE Pique
Bahan ini merupakan bahan yang dibuat dari 100% poliester dan sering digunakan untuk membuat baju berkerah atau yang dikenal dengan model polo. Baju berkerah model polo shirt tersebut merupakan pakaian yang terbuat dari bahan lacoste PE pique. Ciri khas dari jenis bahan ini yaitu memiliki lubang pori-pori yang berukuran sama pada permukaan bahannya.
Kelebihan dan Kekurangan Poliester
Kelebihan Bahan Poliester
1. Antinoda
Lebih tahan terhadap noda dibandingkan dengan kain jenis lain.
2. Tahan lama
Serat poliester memiliki koefisien elastisitas yang tinggi serta stabilitas dimensi baik, sehingga bahan ini sering dipakai sebagai bahan pakaian.
3. Memiliki berat yang ringan
Poliester memiliki massa jenis berkisar antara 1,22 sampai 1,38 bergantung dari jenis poliester.
4. Antibakteri
Poliester dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu, dalam pembuatannya poliester dimodifikasi dengan nanopartikel untuk meningkatkan sifat antibakterinya.
5. Tidak mudah kusut
Dikarenakan proses pembuatannya yang mencampurkan poliester dengan serat alami lain akan memproduksi serat jenis baru yang mudah dicuci dan mudah disetrika (easy-care fabric)
6. Mudah kering
Secara alami, serat poliester telah memiliki sifat hidrofob. Oleh karena itu, selain sebagai bahan pakaian jadi, serat poliester juga sering digunakan sebagai bahan pakaian olah raga atau jas hujan.
7. Tidak mudah menyusut
Poliester memiliki kemungkinan menyusut yang relatif kecil. Walaupun sering mencucinya, poliester tidak mudah menyusut dan warnanya juga tidak mudah pudar.
8. Memiliki banyak kegunaan
Produsen kain dapat dengan mudah mencampurkan poliester dengan serat lain untuk mendapatkan lebih banyak manfaat dan mencapai produk akhir yang lebih baik.
9. Dapat di daur ulang
Kain poliester 100% dapat didaur ulang, sehingga usia pakainya bisa diperpanjang. Namun, jika tidak dipakai lagi, sebaiknya kain poliester tidak dibuang sembarangan karena tidak mudah terurai.
10. Terjangkau
Biaya produksi dan harga jualnya relative lebih rendah disbanding dengan kain dengan serat alami. Dikarenakan berasal dari serat sintetis, bahan ini tidak sering mengalami fluktuasi dibandingkan dengan serat alami seperti kapas.
11. Perawatannya mudah
Kain atau pakaian yang terbuat dari bahan poliester sangat mudah untuk dirawat. Perawatannya dapat dilakukan hanya dengan dicuci dan dikeringkan di rumah. Sehingga siapapun bisa melakukannya.
Kekurangan Bahan Poliester
1. Tidak memiliki sirkulasi udara yang baik
2. Mudah terbakar
3. Sensitif terhadap suhu
4. Memiliki tekstur yang kurang lembut
5. Dapat menimbulkan iritasi
6. Media yang Baik Untuk Pertumbuhan Mikroorganisme
Contoh Penggunaan Poliester
Berikut beberapa barang dan produk populer yang dalam pembuatannya menggunakan bahan poliester.
- Pakaian
- Sportswear atau pakaian olahraga
- Pakaian musim dingin. Contohnya seperti mantel, jaket parka, dan lainnya
- Keperluan tempat tidur, seperti seprai, selimut, dan sleeping bag.
- Alas kaki
- Tas
- Produk yang memerlukan ketahanan air seperti paying dan jas hujan.
- Tenda untuk berkemah
- Benang jahit
- Perabotan dengan tekstur lembut, seperti gorden, sofa atau karpet
Pengembangan Bahan Polimer
Poliester memiliki sifat hidrofobik yang melekat dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai bahan pakaian olahraga, pakaian dalam, kanvas, dan pakaian medis. Namun, kain poliester merupakan platform yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Situasi ini dapat diatasi dengan melindungi tubuh manusia secara efektif terhadap bakteri dengan menggunakan pakaian yang sesuai dengan sifat antibakteri dan antimikroba lainnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan sifat antibakteri bahan tekstil adalah dengan melakukan perubahan pada bahan tekstil.
Beberapa referensi atau rujukan menunjukkan bahwa sifat antibakteri tekstil dapat ditingkatkan dengan cara melapisi bahan tekstil dengan nanopartikel. Teknologi nanopartikel dapat digunakan dalam industri tekstil untuk mengubah berbagai serat tekstil menjadi antibakteri.
Abad ke-21, nanoteknologi telah menjadi tren penelitian dalam penelitian dan industri. Oleh karena itu, banyak dibuat produk berbasis nanomaterial dan nanoteknologi di berbagai bidang kehidupan. Industri tekstil telah menggunakan nanoteknologi sebagai cara untuk memodifikasi produk tekstil agar dapat meningkatkan kualitas produknya. Salah satu modifikasi serat kain adalah pelapisan partikel nano untuk menekankan sifat antibakterinya.
Salah satu nanopartikel yang banyak dipelajari secara luas dengan nilai komersial dan kegunaan yang tinggi adalah nanopartikel perak. Nanopartikel perak memiliki sifat antibakteri dan katalitik dan berbagai kemungkinan aplikasi, misalnya dalam tekstil. Nanopartikel perak merupakan salah satu struktur nano yang telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri yang kuat. Nanopartikel perak telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus.
Memodifikasi kain poliester dengan menambahkan nanopartikel perak akan meningkatkan sifat antibakteri pada kain poliester sehingga akan menghambat aktivitas bakteri pada kain berbahan poliester. Modifikasi serat poliester dengan senyawa silan meningkatkan hidrofobisitas atau sifat antifouling serat poliester dan menurunkan aktivitas antibakteri serat poliester terhadap bakteri. Poliester antibakteri dapat diperoleh dengan modifikasi dengan nanopartikel perak, sedangkan poliester antifouling dapat diperoleh dengan modifikasi dengan senyawa silan.
Demikian artikel terkait komposit polimer sebagai bahan dasar kain pakaian. Semoga Bermanfaan, terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H