"Pantas kau terlihat muda, ternyata kau benar-benar masih kecil." gumam Melani sambil tersenyum.
"Kalau usiamu?" Ari balik bertanya.
Melani langsung menoleh ke arah Ari. "Tidak sopan menanyakan usia wanita."
Ari hanya tersenyum. Dari wajahnya, Ari bisa menebak usia Melani sudah 30 tahunan. Mungkin Melani malu mengakui bahwa dirinya sudah tua.
Ari menendang batuan kerikil yang menghalangi jalannya. Batu tersebut jatuh menggelinding di atas tanah.
"Bagaimana dengan orang tuamu? Apa mereka tidak marah sebab 2 hari ini kau pulang telat karena membantuku?" tanya Melani.
Kali ini Ari terdiam. Ia tak langsung menjawab pertanyaan Melani. Sebenarnya ia tak ingin membicarakan kematian kedua orang tuanya kepada siapapun itu, kecuali kepada Yandi.
Melihat ekspresi Ari yang langsung termenung membuat Melani merasa bersalah. Ia pun sadar pertanyaannya terlalu sensitif.
"Oh... Maafkan aku..." Melani minta maaf.
"Tidak apa. Hanya saja aku jarang membicarakan mereka lagi." Ari menghela nafas. Sebelumnya Ari sangat enggan sekali bercerita mengenai orang tuanya. Namun sepertinya tak ada salahnya untuk berbagi cerita pada Melani.
Toh tadi ia juga sudah bercerita tentang hidupnya. Jadi akan impas bila Ari menceritakan tentang hidupnya juga. "Kedua orang tuaku telah meninggal."