Sebutir telur dipecahkan diatas wajan yang telah diolesi mentega. Telur tersebut mulai dimasak. Terlihat gelembung-gelembung kecil bergejolak di permukaannya.
Ting...
Suara mesin pemanggang roti berbunyi. Dua lembar roti berwarna kecoklatan muncul ke permukaan. Melihat itu, Rita yang sibuk memasak telur hendak mengambilnya.
"Biar aku yang ambil. Kau masaklah telur itu jangan sampai gosong." kata Tomas sambil mengeluarkan roti dari toaster sebelum Rita melakukannya. Rita hanya tersenyum melihat tingkah suaminya. Tomas membawa dua lembar roti tersebut kembali ke atas piring saji di atas meja makan.
Tanpa sengaja, Tomas melirik ke arah pintu ruang makan. Ia melihat Ari berdiri di sana dengan masih mengenakan pakaiannya kemarin. Wajahnya terlihat kusam. Rambutnya acak-acakan. Sepertinya ia baru bangun tidur.
"Oh hai, Ari! Selamat pagi! Bergabunglah bersama kami! Kita punya sarapan spesial pagi ini!" kata Tomas dengan penuh semangat.
Ari melirik Rita yang sedang membuat telur dadar. Rita yang sedari tadi menatap Ari langsung kembali fokus memasak.
Dengan langkah yang ragu, Ari duduk di kursi meja makan di samping Tomas. Ia melirik Tomas yang terlihat gembira. Ya, Tomas memang selalu terlihat gembira kapanpun itu.
"Jadi Ari, apa yang akan kau lakukan di akhir pekan nanti?" tanya Tomas berbasa-basi.
"Ee..." Ari kembali melirik Rita. Kali ini Rita benar-benar sibuk memasak. "Tak ada yang spesial. Mungkin aku akan kembali bermain di Royale Bar."
Rita langsung melirik Ari. Sedetik kemudian ia kembali memasak.