Perbankan syari'ah semakin hari perkembangannya semakin dikenal dikalangan masyarakat. Tak hanya untuk kalangan umat islam semata saja, melainkan juga umat non muslim.Â
Bisa diprediksi peluang perbankan syari'ah kedepannya bisa terbilang amat besar. Akan tetapi, dengan adanya peluang tidak mungkin lepas dari adanya tantangan bagi perbankan syari'ah di Indonesia. Baik yang berasal dari luar, maupun berasal dari dalam.Â
Semua tantangan itu perlu dihadapi, dipecahkan untuk selanjutnya dicari solusinya yang tepat guna kemajuan bank Syariah.
Peluang Perbankan Syari'ah di IndonesiaÂ
Peluang yang besar dan terbuka lebar bagi Perbankan Syari'ah di Indonesia mungkin dapat dikatakan sebagai suatu hal yang wajar. Setidaknya ada beberapa alasan yang menguatkan hal tersebut, diantaranya :
Pertama, Mayoritas Penduduk Indonesia yang kebanyakan memeluk agama islam. Hal ini dapat membuat Perbankan Syari'ah berkembang pesat dan cepat apabila seluruh masyarakat muslim di Indonesia lebih memilih untuk memanfaatkan Bank yang berbasis Syari'ah daripada Bank Konvensional.
Kedua, Fatwa bunga Bank. Fatwa ini menjadikan Bank Syari'ah menjadi lebih sehat dan terpercaya untuk melakukan transaksi-transaksi muammalah.
Ketiga, Menjalarnya penerapan ekonomi islam. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya asuransi syari'ah, koperasi syari'ah, pegadaian syari'ah, MLM syari'ah, pasar modal dan obligasi syari'ah termasuk bisnis hotel syari'ah. Hal tersebut akan memudahkan masyarakat dalam bertransaksi sesuai dengan prinsip syari'ah.
Keempat, Berkembangnya Lembaga keislaman. Berdirinya sekolah tinggi ekonomi Islam atau sejumlah perguruan tinggi yang membuka jurusan ekonomi Islam, serta maraknya sekolah Islam unggulan merupakan saham berharga untuk mencetak kader-kader ekonom dan bankir Islam.
Tantangan Perbankan Syari'ah di IndonesiaÂ
Selain adanya peluang dalam perbankan Syariah di Indonesia, pasti juga ada yang namanya sebuah tantangan yang harus dipecahkan. Tantangan tersebut pasi terbagi menjadi dua, yaitu tantangan Internal (dari dalam) dan tantangan eksternal (dari luar).