Mohon tunggu...
Nur Cahyo
Nur Cahyo Mohon Tunggu... Konsultan - HRD Koplak

Curhat HRD Koplak

Selanjutnya

Tutup

Money

Gelombang PHK Massal Menghantui ? Saat Yang Tepat berubah Dari "Karyawan" Menjadi "Juragan"

6 Februari 2016   06:59 Diperbarui: 6 Februari 2016   08:02 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waduh gimana nih, Ford Indonesia tutup. United Tractor kurangi 1500 karyawan, belum lagi sudah muncul daftar 10 perusahaan besar yang siap kurangi ribuan karyawannnya. Gimana nasib perusahaan kita nih ?"

Obrolan yang lagi kekinian di kantin, di ruang kerja, di halte, di kereta saat pulang kerja sekarang pasti rame-ramenya ngebahas soal PHK massal dan penutupan perusahaan besar.

Duh deg-degan nih.... gimana ya nasib saya ?

Ya jelas pada ketakutan dengan gelombang PHK massal ini. La wong Jadi karyawan tuh emang enak :

* Pakai seragam ganteng and cantik plus ID Card, kalau lewat rumah tetangga lebih pede...

* Bisa main game and surfing pake internet kantor yang wuzz kenceng ....

* Bisa pamit makan siang ke mal terus baliknya jam tiga ...

* Bisa melampiaskan hasrat ngegosip sama temen sekantor kalau bos lagi dinas luar....

* Kalo keabisan duit akhir bulan, ngebon deh di Koperasi, jaminannya ID Card....

* Kalau gaji nggak naik-naik bisa demo deh minta kenaikan gaji. Alasannya "inflasi bos, harga lipstik naik" .... 

La wong enak jadi karyawan gini kok disuruh "Mengundurkan diri sukarela" waduh entar dulu ya. Duduk manis aja tiap bulan dapet transferan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun