6. EIt belum selesai sampai disini urusan kata-kata horor tadi. Saat anda harus menghadapi malaikat yang menanyakan amalan anda di dunia, anda mau jawab apa coba:
"Wahai kamu yang baru meninggal, Apakah kamu pernah mengatakan 'Bayarin dulu ya nanti gue bayar' kepada teman anda dan anda belum melunasi kata-kata anda ?"
"Betul wahai malaikat. Belum saya tepati."
"Kalau begitu kamu belum layak di alam kubur, malaikat takut di-PHP-in kamu. Silakan gentayangan sampai hari kiamat nanti."
Jeng ... Jeng ....
Dalam ajaran agama papun pasti disebutkan bahwa hutang itu dibawa sampai mati, kecuali orang yang dihutangi itu mengikhlaskan hutang tersebut dan menganggapnya lunas. Kalau dianggap lunas. Kalau nggak ? Sudah berapa lama anda hidup? sudah berapa kali pula anda pernah mengucapkan kata-kata horor tadi dan nggak ditepati.
“Barangsiapa yang mengambil harta orang lain (berhutang) dengan tujuan untuk membayarnya (mengembalikannya), maka Allah SWT akan tunaikan untuknya. Dan barangsiapa mengambilnya untuk menghabiskannya (tidak melunasinya), maka Allah akan membinasakannya”. (HR. Bukhari, kitab Al-Istiqradh, no. 2387)
Wuidih ternyata nggak main-main ya efek kata-kata horor yang mungkin pernah kita ucapkan dan nggak kita tepati. Hutang untuk konsumtif memang nikmat sesaat, tapi nggak enak di belakang hari. Bikin image diri kita yang sudah kita bangun susah payah jadi hancur lebur.
Kalaupun kita terpaksa meminjam uang kepada teman atau saudara kita, ayo segera dilunasin, jangan ditunda. Jangan biasakan juga terlalu gampang mengucapkan kata-kata horor "Bayarin dulu ya, ntar gue ganti" Kalau memang anda nggak punya uang ya jangan maksa beli sesuatu dengan uang teman anda.
Bisa jadi akan lebih indah kata-kata horor di awal anda ganti dengan kata-kata ini :
"TEMAN-TEMAN, MAKAN SEPUASNYA, GUE YANG BAYAR !"