Mohon tunggu...
Nur Cahyo
Nur Cahyo Mohon Tunggu... Konsultan - HRD Koplak

Curhat HRD Koplak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

1 Mei Hari Buruh Kenapa Harus Libur?

22 April 2014   04:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1430449251277538180

[caption id="attachment_414084" align="aligncenter" width="565" caption="Ilustrasi/tribunnews.com"][/caption]

Hari ini kita pasti akan direpotkan dengan pertanyaan dari anak-anak: “Ayah..Ayah... Hari buruh itu apa sih ? Kok diliburin ?”

Siapa sih yang nggak suka dengan kalender merah, bisa buat liburan bersama keluarga, bisa tidur sejenak dari deadline kerja yang menghimpit. 1 Mei 2014, silakan dilihat di kalender adalah tanggal merah untuk perayaan Hari Buruh Internasional. Baru tahun ini ada liburan untuk perayaan hari buruh internasional. Tanggal merah yang merupakan Hadiah dari SBY kepada para buruh di akhir masa jabatannya.

Hari buruh internasional itu apa sih dan seberapa pentingnya sampai harus diliburkan segala ?

Hari buruh internasional atau yang lebih ngetop dengan Mayday berawal dari unjuk rasa besar-besaran di Amerika Serikat yang menuntut 8 jam kerja dari sebelumnya hampir 20 jam kerja, yang dirasa tidak manusiawi. 400 ribu buruh menggelar demonstrasi besar-besaran di lapangan Haymarket Amerika Serikat. Polisi saat itu menembaki para demonstran hingga ratusan orang tewas dan pemimpin aksi dihukum mati. Tragedi ini juga dikenal dengan tragedi Haymarket.

1 Mei akhirnya ditetapkan sebagai hari buruh sedunia atau lebih terkenal dengan Mayday, ditetapkan pada Kongres Buruh Internasional 1886 dan diperkuat Kongres Sosialis Dunia pada Juli 1889.

Tadinya saya berpikir buat apa ya SBY memerahkan kalender saat hari buruh internasional ?

Janggal rasanya melihat deretan hari libur di kalender. Tanggal merah setahu saya hanya untuk perayaan hari besar keagamaan, bahkan Gus Dur pun menambahkan imlek sebagai hari libur nasional. Sah-sah saja. Hari besar kenegaraan yang diliburkan pun hanya satu, yaitu 17 Agustus atau hari kemerdekaan. Tiba-tiba nyelip Mayday sebagai hari libur.

Wah semakin tidak produktif saja nih Indonesia dan bagaimana saya menjelaskan pada anak-anak tentang libur Mayday ini. Ah sudahlah. Jangan diambil pusing. Ajak anak jalan-jalan ke kebun binatang saja, nikmati liburan !

Setelah ngobrak-abrik Mbah Google, baru saya menemukan jawabannya. Negara-negara diAmerika, Afrika dan Eropa rata-rata sudah menetapkan Mayday sebagai hari libur nasionalnya. Bahkan di Asia beberapa negara meliburkan para pekerja saat May Day yaitu Bangladesh, Kamboja, Hong Kong, Irak, Myanmar, Nepal, Pakistan, Singapura, Filipina, Sri Lanka, Jepang, Syria, Taiwan, Thailand, Korea Utara, Vietnam, dan Singapura. Jadi rasanya sangat wajar adanya keputusan untuk meliburkan Mayday.

SBY yang ternyata gadget mania, melalui akun twitter @SBYudhoyono nge- tweet bahwa 1 Mei sebagai libur nasional. Tweet itu yang akhirnya di re-tweet oleh Sekretariat Negara dengan Keppres Nomor 24 Tahun 2013 tentang Penetapan 1 Mei sebagai hari libur. 

Kalau Gus Dur memberi hadiah di akhir masa jabatannya dengan meliburkan Imlek, SBY memberi hadiah dengan meliburkan Mayday. Kalau kita cermati, saat perayaan Mayday selalu saja masyarakat menjadi korban, kemacetan panjang mengular kemana-mana. Aktivitas bisnis otomatis lumpuh, sehingga 1 Mei pasti dunia bisnis tidak produktif. Mungkin harapannya daripada 1 Mei tidak produktif, lebih baik diliburkan saja sekalian. Semua negara di Asia juga sudah melakukan itu kan.

Oke, hari libur sudah diberikan sebagai hadiah para buruh yang suka berdemo. Apa timbal baliknya ? Jika program Masyarakat ekonomi ASEAN diterapkan pada 2015, siapkah buruh atau pekerja kita meningkatkan kualitasnya bersaing dengan buruh ASEAN ? Atau hanya bisa sekedar menari-nari di atas mobil komando dan berteriak-teriak hapus outsourcing dan upah murah versi mereka.

Sudah saatnya pemberian hadiah hari libur nasional ini diimbangi dengan tuntutan peningkatan produktifitas dari para buruh yang suka berdemonstrasi.

Ayo para aktivis buruh, tunjukkan kalau kalian tidak hanya jago cuap-cuap di atas mobil komando dan tuntut pemerintah. Saatnya aksi nyata buat Indonesia !

“Produktivitas” apa yang bisa kalian tunjukkan bagi bumi pertiwi ?

@alwayscahyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun