Mohon tunggu...
Nur Cahyo
Nur Cahyo Mohon Tunggu... Konsultan - HRD Koplak

Curhat HRD Koplak

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Petualangan Anak Laut Pulau Komodo

11 Juni 2014   06:22 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:17 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_310578" align="aligncenter" width="160" caption="Belum ke pulau Komodo kalau belum menggenggam merahnya pasir di pink beach. ."]

14024162541902827924
14024162541902827924
[/caption]

Ironisnya Fasilitas Wisata di Pulau Komodo Finalis Seven Wonders

14024161432072664345
14024161432072664345
“Kenyataan nggak seindah mimpi” Rasa itu yang terbersit di benak ketika berlabuh di pulau yang masuk sebagai finalis Seven Wonders ini.

Merapat di pelabuhan Pulau Komodo, langsung terbersit di benak saya :

“Begini lokasi wisata kelas dunia ?”

Kalau boleh saya pingsan di tempat , saya pingsan di tempat saat itu juga.

Bayangan masuk ke sebuah pulau serasa Jurassic Park ternyata tidak seindah harapan. Beberapa fasilitas yang ada tampak sudah tidak terawat lagi, seperti kamar mandi dan fasilitas restoran. Rasanya perlu pembenahan lebih serius jika ingin pulau kebanggaan masyarakat Indonesia ini lebih dikenal dunia.

[caption id="attachment_310584" align="aligncenter" width="120" caption="Menyusuri track dengan ditemani ranger."]

1402416465888886752
1402416465888886752
[/caption]

Dengan ditemani Ranger atau pemandu wisata, kami mengitari pulau Komodo melalui jalur setapak, yang juga tampaknya kurang tertata dengan rapi. Nggak terlihat bahwa jalur setapak tersebut merupakan lokasi wisata kelas dunia. Nggak ada papan-papan petunjuk atau fasilitas seperti WC yang memadai yang menandakan Pulau Komodo layak masuk dalam The Seven Wonders atau minimal masuk ke destinasi wisata kelas dunia.

[caption id="attachment_310582" align="aligncenter" width="120" caption="Faislitas di Pulau Komodo yang tidak terawat dengan baik."]

14024164321620186652
14024164321620186652
[/caption]

Masalah bertemu Komodo pun sama. Coba, apa alasan utama kita ke Pulau Komodo? Pasti silaturahmi sama juragannya pulau yaitu si Komo alias Komodo.

Ho ho ho...

Menurut ranger melihat Komodo pun untung-untungan, bisa ketemu bisa tidak, karena Komodo ini memang dibiarkan hidup liar. Beruntung kami bertemu dengan 2 ekor Komodo yang sedang cari angin sore di sekitar kantin di pulau.h

[caption id="attachment_310585" align="aligncenter" width="160" caption="Selfie bareng Komodo yang ditemukan di bawah lokasi cafe dan WC yang kurang terawat."]

14024165091630008287
14024165091630008287
[/caption]

Saya nggak bisa membayangkan jika ada turis dari Eropa yang sudah datang jauh-jauh ke Pulau Komodo tapi nggak ketemu Komodo satu ekor pun, pasti kecewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun