Penelitian sebelumnya menjadi sumber rujukan yang penting untuk memastikan bahwa kebenaran yang diperoleh relevan dan didukung oleh temuan ilmiah lain. Kajian pustaka juga membantu mengidentifikasi celah penelitian (Creswell, 2014).
- Logika Rasional
Selain data empiris, penalaran logis juga digunakan untuk memastikan konsistensi argumentasi dan kesimpulan yang diambil. Logika rasional memastikan bahwa hasil penelitian tidak hanya benar secara fakta, tetapi juga konsisten secara teoritis (Popper, 2002).
Cara untuk Menguji kebenaran ilmiah
Menguji kebenaran dalam penelitian ilmiah melibatkan beberapa langkah penting untuk memastikan validitas dan reliabilitas temuan:
- Replikasi Penelitian
Penelitian diulang oleh peneliti lain dengan metode yang sama untuk melihat apakah hasilnya konsisten. Jika hasil yang serupa diperoleh, maka temuan tersebut lebih dapat dipercaya (Creswell, 2014).
- Validasi DataÂ
Data yang dikumpulkan diverifikasi melalui triangulasi, yaitu membandingkan informasi dari berbagai sumber atau metode pengumpulan data (Moleong, 2013).
- Penggunaan Peer-ReviewÂ
Artikel atau hasil penelitian diulas oleh para ahli dalam bidang yang sama sebelum dipublikasikan. Peer-review membantu memastikan bahwa penelitian bebas dari kesalahan metodologi atau interpretasi yang bias (Sugiyono, 2017).Â
- Uji StatistikÂ
Dalam penelitian kuantitatif, analisis statistik digunakan untuk menguji hipotesis. Misalnya, uji t atau regresi digunakan untuk memastikan bahwa hubungan antar variabel signifikan secara statistik (Neuman, 2014).
- Pengujian Teoritis
Hasil penelitian diuji terhadap teori-teori yang sudah ada. Jika temuan mendukung teori yang ada atau menghasilkan teori baru yang konsisten, maka temuan tersebut dianggap lebih kredibel (Popper, 2002).
Penelitian kualitatis vs penelitian kuantitatif
Penelitian kualitatif berfokus pada pemahaman mendalam tentang fenomena melalui data deskriptif, seperti wawancara dan observasi, sedangkan penelitian kuantitatif menggunakan data numerik untuk mengukur hubungan antar variabel (Creswell, 2014). Analisis kualitatif dilakukan secara tematik atau interpretatif, sementara analisis kuantitatif menggunakan metode statistik seperti regresi atau analisis varians (Moleong, 2013). Instrumen penelitian yang umum digunakan adalah kuesioner untuk kuantitatif dan wawancara mendalam untuk kualitatif (Sugiyono, 2017).