Mohon tunggu...
Atanasius Alvyn Herikusuma
Atanasius Alvyn Herikusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - 180906740

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memahami Pengaruh Buzzer di Media Sosial bagi Pelaku Jurnalisme Multimedia

26 Oktober 2021   01:58 Diperbarui: 26 Oktober 2021   02:21 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengguna media sosial dituntut untuk cerdas dalam mengambil tindakan dan melihat perspektif lain dari suatu informasi, terutama di era digital yang dimana berbagai hal dapat diakses kapan saja, dimana saja tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.    

Pengaruh Buzzer Bagi Pelaku Jurnalisme Multimedia

sumber : witness.worldpressphoto.org
sumber : witness.worldpressphoto.org

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia pada diskusi daring webinar dengan tema "Jurnalisme, Buzzer dan Demokrasi" juga memberikan edukasi dan pengetahuan kepada pengguna media sosial khususnya para plaku jurnalisme agar dapat lebih berhati-hati dalam memproduksi, membagikan dan mengonsumsi berita. 

Pada webinar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia ini menjelaskan bahwa buzzer memanfaatkan media sosial untuk memviralkan suatu pesan, agenda atau propaganda agar menjadi perhatian publik.

Praktik buzzer sudah menjadi bisnis yang digunakan oleh pihak tertentu dan telah menjadi fenomena. 

Fenomena ini sudah masuk ke tahap mengkhawatirkan karena secara tidak langsung buzzer telah menguasai ruang percakapan publik media sosial dan mendegradasi karya jurnalistik media arus utama.

 Buzzer relatif menutup berbagai macam kritik dan tidak sedikit saling membenturkan opini publik, selain itu juga informasi yang dibagikan belum tentu benar dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Jika media arus utama harus melewati tahap verifikasi, buzzer dapat bebas dengan membagikan berbagai macam informasi. 

Pengaruh buzzer dapat merusak hubungan sesama jurnalisme dan merusak kebebasan pers di Indonesia. 

Oleh sebab itu, pelaku jurnalisme multimedia harus mampu untuk menyusun agenda setting yang jelas, lebih aktif untuk dapat meminta pertanggungjawaban platform media sosial mengenai informasi yang tidak benar yang dibagikan dan membangun kolaborasi lintas media. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun