Mohon tunggu...
ALVYNA ROHMATIKA
ALVYNA ROHMATIKA Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sebagai penulis, saya adalah kreator yang menggabungkan kepekaan artistik dengan kecerdasan kata untuk menghidupkan ide-ide menjadi kisah-kisah yang mendalam. Melalui kata-kata, saya membentuk dunia imajinatif yang mengajak pembaca untuk merenung, merasakan, dan terhubung dengan berbagai emosi. Setiap tulisan saya mencerminkan dedikasi pada keindahan bahasa dan kekuatan narasi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Proses Morfologi Kata Pungut dalam Bahasa Indonesia, Adaptasi dan Transformasi Linguistik

2 Desember 2024   08:21 Diperbarui: 2 Desember 2024   08:56 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Aferesis: Pengurangan Fonem di Depan Kata
Proses aferesis melibatkan penghilangan fonem dari bagian awal kata. Contohnya "*handdoek*" (bahasa Belanda) yang menjadi "*anduk*" dalam bahasa Indonesia.

5. Sinkope: Pengurangan Fonem di Tengah Kata
Sinkope adalah pengurangan fonem di bagian tengah kata. Misalnya "*kakhuis*" (bahasa Belanda) yang disederhanakan menjadi "*kakus*".

6. Apokope: Pengurangan Fonem di Akhir Kata
Pada apokope, fonem di akhir kata dihilangkan. Contohnya "*president*" yang berubah menjadi "*presiden*".

Kesimpulan

Proses morfologi kata pungut dalam bahasa Indonesia mencerminkan dinamika dan adaptabilitas bahasa. Melalui berbagai mekanisme linguistik, bahasa Indonesia mampu mengintegrasikan kata-kata asing sambil mempertahankan karakteristik fonetis dan strukturnya sendiri.

Fenomena ini tidak hanya sekadar penyerapan kata, melainkan representasi nyata dari kreativitas bahasa dalam menghadapi pengaruh eksternal, sambil tetap memelihara identitas dan struktur internal bahasa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun