4. Aferesis: Pengurangan Fonem di Depan Kata
Proses aferesis melibatkan penghilangan fonem dari bagian awal kata. Contohnya "*handdoek*" (bahasa Belanda) yang menjadi "*anduk*"Â dalam bahasa Indonesia.
5. Sinkope: Pengurangan Fonem di Tengah Kata
Sinkope adalah pengurangan fonem di bagian tengah kata. Misalnya "*kakhuis*" (bahasa Belanda) yang disederhanakan menjadi "*kakus*".
6. Apokope: Pengurangan Fonem di Akhir Kata
Pada apokope, fonem di akhir kata dihilangkan. Contohnya "*president*" yang berubah menjadi "*presiden*".
Kesimpulan
Proses morfologi kata pungut dalam bahasa Indonesia mencerminkan dinamika dan adaptabilitas bahasa. Melalui berbagai mekanisme linguistik, bahasa Indonesia mampu mengintegrasikan kata-kata asing sambil mempertahankan karakteristik fonetis dan strukturnya sendiri.
Fenomena ini tidak hanya sekadar penyerapan kata, melainkan representasi nyata dari kreativitas bahasa dalam menghadapi pengaruh eksternal, sambil tetap memelihara identitas dan struktur internal bahasa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H