Review Film "Berbalas Kejam" (2023)Judul: "Berbalas Kejam": Kisah Traumatik yang Memukau Penonton
Artikel
Dibuat oleh: Alvyna Rohmatika
Film "Berbalas Kejam" (2023) garapan sutradara senior Teddy Soeriaatmadja mengangkat tema trauma dan balas dendam dalam kehidupan manusia. Bercerita tentang Adam (Reza Rahadian), seorang arsitek yang menyimpan trauma mendalam pasca kehilangan istri dan anaknya karena dibunuh para perampok.
Performa akting Reza Rahadian sebagai Adam patut diacungi jempol. Ia mampu memerankan perubahan drastis karakter Adam dari pria biasa yang semula normal dan bahagia menjadi sosok pendendam dengan sangat meyakinkan. Akting Laura Basuki sebagai Amanda, psikiater yang membantu Adam pulih dari trauma masa lalunya, juga terasa natural dan mendukung plot cerita dengan baik.
Alur cerita film "Berbalas Kejam" menggunakan campuran antara maju dan mundur. Adegan masa lalu Adam yang tragis kerap muncul dalam film untuk membangun cerita. Konflik batin Adam yang ingin balas dendam dan keinginan untuk pulih digambarkan dengan apik.
Secara visual, film ini menampilkan pencahayaan minim dan warna kelabu yang mendukung suasana suram dan mencekam. Teknik pengambilan gambar close-up dan tilted angle juga sering digunakan untuk mempertegas ketegangan dan konflik batin yang dialami Adam. Musik pengiring yang didominasi oleh alunan piano melankolis dan gesekan biola sangat pas untuk menggambarkan adegan flashback kematian istri dan anak Adam.
Kelebihan film "Berbalas Kejam" terletak pada akting memukau para pemain, terutama Reza Rahadian dan Laura Basuki, serta plot cerita balas dendam yang cukup menarik dan penuh intrik. Penggunaan teknik sinematografi dan skor musik juga mendukung suasana kelam dan mencekam dalam film.
Namun, terdapat beberapa kelemahan, seperti plot twist yang terasa agak dipaksakan dan klise, durasi film yang sedikit panjang dan terasa melambat di beberapa bagian, serta kurangnya eksplorasi karakter pendukung selain tokoh utama.
Secara keseluruhan, "Berbalas Kejam" diakui sebagai film drama psikologi yang apik dengan pemeran utama dan penokohan yang kuat. Alur maju dan flashback disajikan dengan selaras, memungkinkan penonton untuk memahami kondisi batin Adam dengan baik. Dengan visual dan musik yang mendukung, film ini layak ditonton untuk mengeksplorasi dampak trauma mendalam pada kehidupan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H