Mohon tunggu...
Alvriza Mohammed Fadly
Alvriza Mohammed Fadly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Film dan Televisi UPI 2020

A Student of Film and Television Study Program In Indonesia University of Education. Likes to write entertainment news and practicing journalistic production and distribution.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sejarah Rivalitas Daniel Cormier dan Jon Jones Dalam UFC

13 Agustus 2023   01:02 Diperbarui: 13 Agustus 2023   01:08 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Pertarungan antara Jon Jones dan Daniel Cormier dalam UFC 182 (Sumber: DAZN/ UFC)

Dalam dunia olahraga MMA tentunya terdapat rivalitas antara satu petarung dengan petarung lainnya, hal ini merupaka sandiwara yang umum di panggung olahraga combat sport tersebut yang mana dipengaruhi oleh berbagai hal. Sebagai contoh, Khabib Nurmagumedov dengan Conor Mcgregor adalah sebuah rivalitas MMA yang terkemuka pada waktunya. Didukung oleh faktor internal dan eksternal sebagaimana Khabib pernah berseteru dengan partner sparring Conor Mcgregor yaitu Artem Lobov. 

Sebagai bentuk pembalasan, Conor Mcgregor melakukan aksi anarkis dengan melempari bus UFC yang ditumpangi oleh Khabib dengan melemparkan troli kearah dia. Naas, para petarung yang menumpangi kendaraan tersebut mengalami cidera ringan dan sempat terancam untuk membatalkan pertandingannya. 

Alhasil Conor Mcgregor ditangkap oleh kepolisian sempat untuk diadili, namun sesaat itu dia dibebaskan karena perihal pertarungannya dengan "The Eagle" yang menanti. Kebencian yang dimiliki oleh kedua orang tersebut tidak hanya disebabkan oleh kualitas citra team MMA mereka, tetapi juga dipengaruhi oleh isu SARA yang dikemukakan oleh Connor Mcgregor. 

Diketahui bahwa "The Notorius" pernah mencuit istri Khabib sebagai "pengantin berbaju seperti lap lantai" mengenai foto pernikahan Khabib. Selain itu dia pun pernah mengejek kematian Abdulmanap Nurmagumedov, ayah mendiang dari Khabib yang disebabkan oleh COVID-19. Hal ini memicu kontroversi yang tinggi dari Connor dan seakan-akan dia lupa dengan kekalahan memalukan dari Khabib dan tidak belajar dari kesalahannya. 

Pada saat itu rivalitas dan pertarungan mereka berpengaruh kepada sponsorhip dalam mendapatkan untung besar dari hasil penjualan tiket Pay Per View, menjadikannya sebagai salah satu acara utama UFC dengan penghasilan terbesar hingga saat ini. Bagaimana tidak karena salah satu metode sponsorship dalam menaikkan citra mereka di khalayak umum adalah mempertemukkan antara kedua belah pihak yang memiliki tingkat persaingan tinggi dalam suatu acara. 

Sebelum menaikknya konfrontasi antara kedua petarung lightweight tersebut, dahulu kala UFC memiliki dua petarung veteran yang diketahui memiliki sejarah rivalitas serupa yaitu antara Daniel "DC" Cormier dengan Jon "Bones" Jones. Kebencian yang mendalam antara kedua petarung kelas light heavyweight dan heavyweight tersebut dipicu dari persaingan panas mengenai siapa grappler terbaik diantara mereka. 

Jones menyebut bahwa "DC tidak memiliki kekuatan grapple dan striking selaras dengannya, selain itu dia berpendapat bahwa tubuh DC terlalu gemuk sehingga memperlambat gerakan sang petarung dalam menjaga tempo pertarungan. Lantas DC menyanggah pernyataan fitnah Jones tersebut dan dia menyerang balik  dengan balasan verbal mengenai penggunaan narkoba oleh Jones selama menjadi petarung aktif di UFC. 

Diketahui Jon Jones sudah pernah beberapa kali positif menggunakan jenis narkoba dan obat peningkatan kinerja, kebiasaannya bahkan mempengaruhi gaya hidup Jones hingga beberapa kali ditahan oleh kepolisian setempat. Oleh karena itu, Jones disebut sebagai seorang petarung berbakat yang tidak mampu mengontrol "bakat"nya hingga kelewatan batas wajar. Konflik antara Jon Jones dengan Daniel Cormier sudah berlangsung hingga saat ini, awal mula pertarungan mereka disajikan dalam acara utama UFC 182.

UFC 182 (2015)

Gambar 2. Pertarungan antara Jon Jones dan Daniel Cormier dalam UFC 182 (Sumber: DAZN/ UFC)
Gambar 2. Pertarungan antara Jon Jones dan Daniel Cormier dalam UFC 182 (Sumber: DAZN/ UFC)
Daniel Cormier ingin membuktikan dalam acara ini sebagai raja sesungguhnya di divisi Light Heavyweight sekaligus menaklukan rival abadinya. Diketahui dia sudah berhasil menahankan sabuk gelar sekian kalinya dan kini dihadapi oleh tantangan terberat dalam karir MMA nya. Di sisi lain, Jon Jones ingin merebutkan kembali sabuk tersebut dan membuktikan bahwa raja sesungguhnya adalah dia dan tidak ada kontender lain yang dapat meruntuhkannya. 

Selama 5 ronde penuh, Jon Jones menggempur Daniel Cormier dengan serangan signifikan tinggi bahkan mampu menjatuhkan Cormier beberapa kali. Alhasil, Jones keluar sebagai raja baru dari divisi Light Heavyweight dan kembali menduduki tahta kerajaannya. Tetapi, sabuk kejuarannya secara tiba-tiba ditarik kembali karena sebelum acara dimulai Jones terperiksa positif menggunakan narkoba jenis benzoylecgonine sehingga sabuk kelas light heavyweight kembali dikosongkan. Melihat kesempatan emas di depan mata, Daniel Cormier berhasil mendapatkan kembali sabuk tersebut dalam acara UFC 187 setelah mengalahkan Anthony Johnson.

Kisah awal rivalitas ini merupakan waktu dimana Jon Jones mulai kecanduan menggunakan Narkoba dengan berbagai jenis untuk membantu performa pertarungannya. Di luar arena oktagon, Jones beberapa kali ditangkap oleh kepolisian akibat dari kepemilikan narkoba hingga melakukan aksi kriminal seperti tabrak lari seorang wanita hamil hingga mengebut di jalanan. Hal ini memberikan Jones waktu yang cukup lama untuk kembali ke arena oktagon untuk rehabilitasi dari penggunaan obat ilegal miliknya.

UFC 214 (2017)

Gambar 3. Jon Jones melakukan ground and pound pada Daniel Cormier (Sumber: MMA Fighting / UFC)
Gambar 3. Jon Jones melakukan ground and pound pada Daniel Cormier (Sumber: MMA Fighting / UFC)

Persepsi para penggemar UFC dan antusias olahraga MMA terhadap Jones mulai bergeser ke sisi negatif karena jauh sebelum acara pertarungannya yang kedua dengan Daniel Cormier, Jones terperiksa positif kembali oleh pihak USADA pada saat bertarung dengan Ovince Saint Preux dalam UFC 197. Meskipun dia memenangkan sabuk interim kelas Light Heavyweight pada saat itu, angin menghembuskan kembali sabuk Jones ke tangan sponsorship karena melanggar aturan penggunaan narkoba. 

Butuh satu tahun untuk Jones kembali menggelar pertarungan kedua dengan rival abadinya, dan pada akhirnya acara tersebut direalisasikan dalam UFC 214. Kali ini Jones memenangkan pertarungannya dengan hasil TKO setelah menyakitkan Daniel Cormier dengan tendangan Roundhouse, Jones membuktikan kembali siapa sebenarnya raja di kelas light heavyweight. Tetapi sabuk kejuaraannya ditarik kembali untuk ketiga kalinya setelah dia ditemukan positif menggunakan narkoba berjenis turinabol metabolite. Alhasil pertarungan ini dideklarasikan sebagai No Contest (NC) sehingga tidak ada pemenang. 

Mengetahui hal ini, Daniel Cormier sangat sakit hati dengan hasilnya karena dia sudah berlatih dan berjuang keras untuk melawan Jon Jones dengan upaya yang dia punya. Jon Jones seharusnya keluar jadi pemenang dari pertarungan mereka, namun kebiasaan buruknya memaksaka Jones untuk berhenti bertarung dalam waktu yang tidak ditentukan. 

Memanfaatkan momen ini, Daniel Cormier terus berkompetisi di arena oktagon hingga berhasil menjadi double champ setelah mengalahkan Stipe Miocic dalam UFC 226. Menyadari bahwa dia telah meraih apa yang Jones tidak bisa lakukan, Daniel Cormier merasa superior dengan menyandang dua sabuk kejuaraan tersebut dalam waktu bersamaan. 

TIME SKIP - PRESENT TIME

 Setelah satu tahun dari pertarungannya dengan Daniel Cormier, Jones kembali beraksi di arena oktagon dalam acara UFC  232. Dalam ajang perebutan sabuk interim kejuaraan kelas light heavyweight, Jones akan berhadapan dengan Alexander Gustaffson. Lawan dari Jones kali ini tidak patut untuk diremehkan, saat pertandingan berlangsung Jones kerap kali dipersulit oleh Alexander dengan serangan kilat hingga sedikit kewalahan. Tetapi, Jones mampu menanggulangi dominasi Alexander hingga championship round dan mengalahkannya dengan cara TKO. 

Alhasil, Jones kembali memenangkan sabuk kejuarannya tanpa hukuman apapun. Pada saat Joe Rogan mewawancarainya, Jones memberikan teaser bahwa dia akan menantang Daniel Cormier yang saat itu menjadi double champ dan para penggemar pun berasumsi bahwa akan ada trilogy antara Jones dengan Cormier. 

Tetapi, hal tersebut tidak direalisasikan oleh UFC karena pihak petarung dengan sponsorship sempat mengalami konflik mengenai bayaran, sehingga Jones memutuskan rehat dari dunia MMA. Di sisi lain, Daniel Cormier memutuskan untuk pensiun setelah dikalahkan oleh Stipe Miocic kedua kalinya dan bertransisi menjadi komentator bersama Joe Rogan dan Jon Anik.

Gambar 5. Jones menyandang sabuk kejuaraan kelas Heavyweight dalam UFC 285. (Sumber: Sporting News / UFC)
Gambar 5. Jones menyandang sabuk kejuaraan kelas Heavyweight dalam UFC 285. (Sumber: Sporting News / UFC)

Waktu berjalan hingga tahun 2023, UFC mengumumkan kembalinya Jon Jones ke arena oktagon dengan potensi matchup bersama Francis Ngganou. Ajang tersebut merupakan salah satu penantian lama penggemar UFC untuk mengetahui siapa yang menang antara pukulan kematian "The Predator" atau kepandaian "Bones" dengan fight IQ dan durrability-nya. Sayang sekali, acara tersebut hanyalah mimpi belaka karena Francis mengalami konflik yang serupa dengan Jones mengenai masalah bayaran oleh UFC. 

Pada akhirnya, Francis keluar dari panggung UFC dan berpindah ke PFL sedangkan Jones dipertemukan oleh Ciryl Gane untuk merebut sabuk kejuaraan kelas Heavyweight. Dengan teknik guillotine choke, Jones mampu mengalahkan Ciryl di ronde kedua dengan mudah. Melihat sang legenda kembali dan menjadi raja dari divisi barunya, para penggemar termasuk penulis pribadi membayangkan akankah ada trilogy antara Jones dan DC. Kemungkinan besar mereka tidak akan bertarung kembali karena sudah memiliki keinginan masing-masing sehingga rivalitas mereka secara teknis sudah berakhir lama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun