Mohon tunggu...
Alvriza Mohammed Fadly
Alvriza Mohammed Fadly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Film dan Televisi UPI 2020

A Student of Film and Television Study Program In Indonesia University of Education. Likes to write entertainment news and practicing journalistic production and distribution.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sebuah Petualangan Demi Moralitas (Ulasan Film Dungeon and Dragons: Honor among Thieves)

1 April 2023   20:17 Diperbarui: 1 April 2023   20:22 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Edgin bersama kelompok pemberontakan kecilnya menjalankan petualangan berbahaya (Sumber: Parade.com/Paramount)

Bagi para penggemar permainan tabletop mungkin sudah tidak asing lagi dengan Dungeon and Dragons, permainan peran atau Role Playing Game bertemakan fantasy yang diterbitkan oleh The Wizard of Coast. 

Kini, terdapat sebuah adaptasi film terbaru yang berjudul Dungeon and Dragons: Honor Among Thieves diperankan oleh aktor-aktor yang sangat hebat. 

Film ini menceritakan Edgin Darvis (Chris Pine) yang telah keluar dari penjara bersama rekannya Holga Kilgore (Michelle Rodriguez) ingin kembali bertemu dengan putrinya setelah ditinggal 2 tahun lamanya dikurung dalam penjara. 

Edgin menemukan bahwa putrinya, Kira (Chloe Coleman) hidup dengan mantan rekan pencuri dahulu bernama Forge Fitzwilliam (Hugh Grant) dan memanipulasinya agar tidak mempercayai sifat ayahnya yang pembohong. 

Selain itu, Forge merupakan pemimpin terbaru yang memiliki hasrat buruk dan secara diam-diam ingin mencuri harta kekayaan kota Neverland setelah diangkat menjadi raja. Misi Edgin kini menghentikan rencana buruk Forge dan mendapatkan putrinya kembali dari tangan yang salah.

Gambar 2. Edgin bersama kelompok pemberontakan kecilnya menjalankan petualangan berbahaya (Sumber: Parade.com/Paramount)
Gambar 2. Edgin bersama kelompok pemberontakan kecilnya menjalankan petualangan berbahaya (Sumber: Parade.com/Paramount)

Film bergenre Dark Fantasy/Fantasy sebagian besar dikaitkan dengan era Medieval dimana dunia digambarkan pada abad pertengahan dengan sistem tatanan pemerintahan kerajaan dan kehidupan terlihat masih sangat tradisional. 

Tidak hanya itu, penggambaran dunia lama tersebut dicampurkan dengan hal-hal imajinatif seperti eksistensi ras non-manusia dan ilmu sihir yang bervariatif. 

Film Dungeon and Dragons: Honor Among Thieves tidak hanya berhasil dalam merealisasikan penggambaran dunia fiksi tersebut, tetapi juga memberikan vibes kehidupan klasik hanya melalui karya audio-visual. 

Selain itu, film tersebut mempunyai cerita yang memberikan pesan moralitas sebagai manusia di kehidupan ini. Dalam pengembangan ceritanya film ini memiliki porsi yang seimbang antara humor dan intensitas cerita tertuang pada pembagian kemunculan konflik, puncak dari permasalahan, hingga penyelesaian konflik. 

Gambar 3. Edgin bersama teman-temannya mengunjungi dunia bawah (Sumber: Syfy/Paramount)
Gambar 3. Edgin bersama teman-temannya mengunjungi dunia bawah (Sumber: Syfy/Paramount)

Cerita Edgin sebagai tokoh protagonis dalam memperjuangkan retribusi dan menaruh kepercayaan putrinya memberikan kesan bahwa setiap manusia memiliki tanggung jawab penuh atas semua yang telah dilakukan, baik secara positif maupun negatif.  

Tidak seperti film terdahulunya, karakter-karakter utama dalam film Dungeon and Dragons seri terbaru ini memiliki karakterisasi yang sangat baik dan motif yang jelas. 

Hal ini membuat mereka sangat disukai dan dipercayai sebagai penggerak cerita film ini ditambah dengan penggambaran watak yang cocok. Tetapi, kekurangannya adalah penamaan karakter yang sulit diingat karena cukup banyak tokoh yang diperkenalkan. 

Tidak lupa dengan segi artistik film yang dibuat secara enigmatik, mengingat bahwa film fantasi memiliki wawasan yang sangat imajinatif sehingga membutuhkan usaha ekstra dalam menghiasi setiap karakter yang eksis di dalam film. 

Apabila melihat dari sisi teknis film ini, dua hal yang membuat film ini lebih unik adalah gerakan kamera dan transisi antara adegan ke adegan. Kedua aspek ini sangat menghiasi estetika visual film sehingga memanjakan mata dan keselarasan selera saat berlangsung nonton film. 

Gambar 4. Xenek Yendar (Rege Jean Page) membantu para tokoh utama dalam bertarung dengan sihir jahat (Sumber: Digital Spy/Paramount)
Gambar 4. Xenek Yendar (Rege Jean Page) membantu para tokoh utama dalam bertarung dengan sihir jahat (Sumber: Digital Spy/Paramount)

Aspek terakhir yang membuat film ini lebih berkualitas adalah adegan aksi dengan koreografi sangat baik. Mungkin rasanya tidak lengkap apabila film bergenre fantasy ber-setting medieval tidak dicampur dengan aksi-aksi tradisional seperti duel pedang dan sihir, maka dari itu dengan disajikan aspek tersebut film ini sangat layak ditonton dan berhasil membuat emosional. 

Dengan demikian, film Dungeon and Dragons:Honor Among Thieves sejauh ini merupakan film fantasy terbaik dan sangat asik untuk ditonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun