SECTION 4 : DECEMBER OBJECTIVE (Pemikiran Tak Terpengaruh)
Bulan Desember merupakan waktu akhir dari segalanya, perkuliahan telah usai di akhir bulan serta kegiatan wisata modul nusantara sudah selesai di pertengahan bulan. Tempat terakhir yang saya kunjungi adalah Kebun Raya Bedugul, sebuah taman yang bersebelahan dengan Danau Beratan. Bagi saya pribadi, mengunjungi tempat ini mengingatkan saya pada daerah Lembang di Kota Bandung karena suhunya yang cukup dingin, mengingat bahwa tempat tersebut terletak di perbukitan. Disana saya melakukan kegiatan refleksi terakhir bersama para teman -- teman kelompok dan dosen mengenai nilai yang terkandung dalam GWK dari aspek seni budaya. Menurut saya GWK mengandung unsur sastra dan seni budaya yang begitu besar, karena mengingat Tari Kecak yang digelarkan menceritakan perjuangan Garuda dalam mencari Tirta Amerta untuk ibunya yang diperbudak. Melalui pagelaran tari teatrikal, saya bisa mengetahui dan mengidentifikasi unsur sastra melalui media seni budaya yang disajikan.
SECTION 5 : JANUARY APEX (Puncak Dari Segala Puncak)
Tidak terasa sudah 5 bulan saya bersinggah di Pulau Dewata, banyak sekali hal -- hal yang saya pelajari mulai dari akulturasi budaya Bali hingga keberagaman serta toleransi antar umat beragama di berbagai tempat. Bulan Januari merupakan waktu akhir bagi saya untuk menyelesaikan eksplorasi di Bali, sebagai akhir dari semua rangkaian kegiatan saya telah menyelesaikan ujian akhir semester dan melakukan modul kontribusi sosial di Desa Kukuh bersama rekan-rekan kelompok dengan memberikan workshop anti-bullying kepada para siswa siswi kelas 5 dan 6 SD 1 Kerambitan. Momen ini tidak akan saya lupakan sepanjang waktu, karena sesungguhnya berinteraksi serta memberikan kontribusi bersama teman-teman nusantara merupakan waktu yang didapatkan sekali dalam seumur hidup. Kami memberikan beberapa peralatan alat tulis, buku, dan perlengkapan sebagai bantuan sosial untuk kebutuhan sekolah kedepannya. Saya berharap dengan kontribusi sosial ini ada hal yang bisa diimplementasikan saat saya menjadi pemimpin di daerah asal suatu waktu.
Sejujurnya, saya tidak tau bagaimana untuk menutup tulisan ini dengan baik. Tetapi pada intinya, saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan ini melalui program kemendikbud karena berkat ini saya bisa berkenalan dengan teman-teman nusantara dari berbagai pulau serta memperluas koneksi dan tali silaturahmi bersama mereka. Selain itu saya bisa mengenal watak dan karakteristik mereka, memberikan aku kesimpulan bahwa dunia itu penuh dengan warna dan terimalah semuanya dengan lapang dada.
"Jika jalan mu buntu, maka keringat mu haruslah ketulusan
Dan jika kau kembali dari pengembaraan, maka yang kau bawa haruslah kesabaran" -- Dedi Warsana, Dosen Program Studi Film dan Televisi, FPSD UPI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H