Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kehangatan Keluarga dalam Meraih Kemenangan Lahir dan Batin

19 Mei 2021   01:11 Diperbarui: 19 Mei 2021   01:16 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pengalaman selama bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan bagi umat Islam menjadi bulan yang terindah diantara 11 bulan lainnya. Dimana bulan tersebut umat Islam menjalani masa penggemblengan diri untuk menjadi insan yang lebih baik.

Menjalani puasa, sholat lail berjamaah, berbagi takjil, buka bersama, sahur bersama, tadarus Al-Qur'an, bersedekah kepada saudara dan tetangga. Inilah beberapa rangkaian ibadah yang sebisa mungkin dijalankan demi meraih berkah dan ridho Ilahi.

Menantikan malam lailatul qodar, dengan menjalankan iktikaf di dalam masjid pada 10 hari terakhir terutama pada malam tanggal ganjil. Demi meraih ampunanNya, dan ketenangan batin pada malam syahdu di mana pada malam itu, ribuan malaikat dan malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengatur segala urusan manusia. Amatlah disayangkan jika malam-malam tersebut dilewatkan begitu saja.

2. Hari raya idul fitri dan pengalaman pasca ramadhan

Setelah 30 hari menjalani ibadah puasa Ramadhan dan segala aktifitas Ramadhan, tibalah merayakan hari kemenangan. Hari kemenangan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, atas kesempatan beribadah selama bulan suci Ramadhan.

Umat Islam melaksanakan sholat idul fitri di masjid atau pun di lapangan. Semua berbahagia, tua muda, dewasa anak-anak, laki dan perempuan, si miskin maupun si kaya, bersama menggapai rahmad Allah ta'ala.

Saling memaafkan. Hubungan manusia dengan TuhanNya telah tertunaikan pada hari itu. Allah sang Maha Pengampun, mengampuni dosa umat Islam yang bersungguh-sungguh dan ikhlas menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Jiwa yang bersih seolah terlahir kembali sebagaimana seorang bayi baru lahir. Tanpa dosa.

Saatnya pula memperbaiki hubungan antar manusia. Melunaskan setiap hutang sikap dan perkataan yang tak selayaknya, yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Karena manusia bukanlah makhluk sempurna yang tak pernah salah, sehingga ia pasti memiliki kesalahan, kekhilafan meski hanya sepercik atau pun setetes embun. Hal yang hanya sepercik ini jika tidak dibersihkan akan menodai hati hingga menghitam.

Sangat disayangkan jika dosa yang sudah diampuni Allah tidak disertai dengan hati yang bersih terhadap sesama manusia. Semestinya seiring sejalan antara hablumminallah dan hablum minnannaas.

Saling memberi maaf dan memaafkan dengan keikhlasan karena Allah semata

Sempurna sudah kemenangan diraih lahir dan batin.

3. Pertemuan keluarga

Ada hal menarik di bulan syawal. Setelah melaksanakan sholat idul Fitri, ialah silaturahmi bersama keluarga. Siapa pun pasti memiliki keluarga. Moment paling indah untuk bertemu dengan keluarga adalah saat hari raya idul fitri. Oleh karenanya, bagi yang merantau dibela-belain untuk bisa pulang. Bahkan pada saat virus Corona masih menyerang, tak peduli aturan pemerintah yang melarang pulang. Sebagian jalan tikus pun menjadi peluang untuk mempersembahkan rindu yang terpendam.

Selain dengan keluarga inti, pertemuan dengan keluarga besar pun telah menanti. Acara syawalan pun digelar walau tak semeriah saat dulu sebelum Corona datang.

4. Saat paling hangat bersama keluarga

Kehangatan bersama keluarga tercipta lebih hangat dari biasanya. Acara sungkeman kepada orang-orang terkasih pun menjadi tradisi yang turun temurun. Belum lega rasanya bila belum sungkem dengan mereka orang-orang yang kita hormati, kita sayangi.

Seorang isteri sungkem kepada suami, mencurahkan baktinya dalam jabat tangan penuh makna teriring tangisan karena mengingat semua kekurangan pengabdiannya selama ini. Ketidak sempurnaannya sebagai seorang isteri dalam melayani lahir batin suaminya.

Demikian pula suami dengan penuh ketegaran mengakui semua kekurangannya dalam memimpin keluarga dan membimbing istri dan  anak-anaknya.  Kegagahan dan kengkuhannya luruh dalam ketaatannya kepada Allah SWT, terasa sekali dalam peluk tangis isteri. Ia manusia tak sempurna.

Seorang anak kepada orangtuanya. Mengiba dan memohon ridho maaf dari ayah ibunya dalam deraian air mata suci karena hendak mensucikan hati. Hanya mengharap ridho Allah SWT melalui hamparan luas kesabaran dan ampunan orangtua. Karena setiap ridho orangtua adalah doa untuk anak-anak agar kelak menjadi manusia yang bermanfaat di dunia dan meraih sukses di akhiratnya.

Bagi yang tak bisa pulang dari tanah rantau, tentunya mengkhususkan untuk melakukan silaturahmi melalui video call. Rasa rindu dan sayang memang tak bisa dipendam lama-lama. Menumpahkan kasih sayang wajib dilakukan meski dalam aplikasi dunia maya. Disertai dengan memohon doa, agar bisa pulang sesegera.

Doa-doa orang terkasih adalah jembatan meraih ridho Allah ta'ala. Kelak di akhirat insyaAllah Allah kan meringankan hisabnya.

Setelah bersama-sama maaf memaafkan, tak lengkap rasanya bila tak mengakhirinya dengan makan bersama sambil bercengkrama. Hidangan istimewa telah disiapkan untuk hari yang istimewa. Makanan khas lebaran dan kue-kue khusus dihidangkan memeriahkan hari yang fitri.

Ketupat, opor ayam, bakso, sayur pindang (brongkos Jawa), rendang daging sapi, gudeg manggar atau pun gudeg buah nangka, disiapkan sehari semalam sebelum sholat Idul Fitri. Sambil menyiapkan menu makanan, tak lupa lisan pun bertakbir menyebut asmaNya.

"Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Laa ilaha ilallahu Allahu akbar. Allahu akbar walilaahilhamd."

Terus menerus melafazkan keagunganNya, hingga hati pun merasa bahagia. Tak ketinggalan pula anak-anak di luar rumah menyalakan kembang api dengan gembira. Tak ada beban di hatinya.

Meski tak memungkiri, nun jauh di belahan lain dunia ada bagian jazirah yang tengah memperjuangkan hak-hak atas kemerdekaan tanah airnya. Dalam bahagianya kita di negeri yang damai sentosa ini, ribuan mili darah tertumpah bahkan tak terhitung lagi berapa juta kepala meregang nyawa, demi mempertahankan Al Aqso dan tanah tumpah darahnya.

Ya Allah, bahagiakan mereka dalam naungan langit dan bumiMu yang maha luas. Lindungi setiap hak-haknya sebagai manusia beriman dari keserakahan tangan-tangan keangkara murkaan. 

Demikian, doa yang kami panjatkan kepada saudara-saudara kami di tanah Palestina. Semoga menjadi penguat perjuangan mereka. Allah maha mendengar dan suatu saat pasti mengabulkan. Aamiin.

5. Bukti kehangatan

Sebagai bukti kehangatan selain tradisi sungkeman adalah makan bersama dengan menu yang telah tersedia. Tentu sambil bercengkrama.

Tak lupa sebagai orangtua, tentu sudah menjadi kebiasaan menyiapkan pesangon-pesangon kecil sebagai tanda cinta kepada anak-anaknya. Pun kepada para adik, keponakan, dan anak saudara lainnya. Indahnya berbagi di hari yang fitri, menyempurnakan kebahagiaan dan kehangatan bersilaturahmi. Sekarang lazim dikenal sebagai salam tempel, kata bang Kompasiana.

Tak ketinggalan pula, berbagi kehangatan dengan keluarga lainnya dan pula para tetangga. Dengan tetap saling menjaga protokol kesehatan, saling mengunjungi rumah saudara dan keluarga untuk mempererat tali persaudaraan. Tentunya sambil membawakan sedikit buah tangan tanda cinta kasihnya.

Pasca idul fitri tentu ada hal-hal yang meski dipertahankan, ada pula yang mesti ditingkatkan dan ada yang mesti dibenahi. Itulah bukti kemenangan di hari yang fitri. Meski kemenangan sebenarnya hanya Allahlah yang maha tahu, siapa saja yang berhak menerima predikat menang.

Penilaian ada di tangan Allah. Walau diri tak berhak untuk mengklaim bahwa kita menang, tetapi setidaknya kita selalu berharap dan berdoa bisa mencapai kemenangan itu.

Sekian, semoga manfaat.

Bantul, 19 Mei 2021

Salam hangat,

Alviyatun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun