Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diabetes Melitus Populer, Bagaimana Mengendalikannya?

16 Mei 2021   20:30 Diperbarui: 16 Mei 2021   20:41 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Kegiatan Screening PTM Puskesmas kretek di Colo, salah satu dusun di wilayah Puskesmas Kretek, April 2019 (dok.Pribadi)

Program PTM ini, mempunyai sasaran masyarakat usia produktif usia 15 - 59 tahun. Mengapa usia produktif menjadi sasaran utama? Supaya PTM dapat dicegah dan dikendalikan sedini mungkin termasuk DM. Sehingga tujuan program PTM untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian yang dilaksanakan secara komprehensif, efektif, efisien, dan berkelanjutan dapat tercapai.

Sebelum pandemi Covid-19, di puskesmas tempat saya bertugas (Puskesmas Kretek kabupaten Bantul, DIY), masyarakat usia 15 - 59 tahun di setiap dusun dikumpulkan, diberi pengarahan dan penyuluhan tentang PTM dan dilakukan tes glukosa darah, kolesterol dan asam urat. Dari hasil kegiatan tersebut, dapat diketahui hasil kadar glukosanya, kadar kolesterolnya dan kadar asam uratnya. Hasil yang melebihi normal, dirujuk ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ilustrasi : Kegiatan Screening PTM Puskesmas kretek di Colo, salah satu dusun di wilayah Puskesmas Kretek, April 2019 (dok.Pribadi)
Ilustrasi : Kegiatan Screening PTM Puskesmas kretek di Colo, salah satu dusun di wilayah Puskesmas Kretek, April 2019 (dok.Pribadi)
Tak bisa dipungkiri, seiring dengan tingkat kesejahteraan seseorang yang semakin membaik, biasanya akan diikuti pula dengan peningkatan kualitas hidupnya. Salah satunya dalam hal mengkonsumsi makanan. Tidak jarang seseorang tersebut berpendapat bahwa kebutuhan makan adalah yang utama. Dengan konsumsi makan yang baik dan bergizi badan akan selalu sehat. Hal ini tentu tidak salah. Yang menjadi salah adalah ketika mengkonsumsi makanan terebut secara berlebih, tidak terukur dan ngawur.

Kini penyakit DM tidak hanya menjangkiti masyarakat ekonomi elit saja, tetapi telah menyapa masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah. Sebagai fakta banyak kasus DM di masyarakat, sebagai ekonomi menengah ke bawah. 

Rendahnya pengetahuan menjadi penyebab utama munculnya DM tersebut. Setiap kali haus minumnya selalu pakai gula atau minuman manis lainnya. Kebiasaan ini sebenarnya membikin boros dalam pengeluaran. Munculnya penyakit DM pada kalangan masyarakat inipun menambah beban bagi dirinya dan bagi negara. Bagaimana tidak? Setiap minum memakai gula, padahal untuk membeli gula juga tidak murah. Jika terkena DM dan tidak punya jaminan untuk berobat, maka ia keluar dana lagi untuk berobat. Dan jika mempunyai BPJS sebagai kartu jaminan sehat, maka negara menanggung biaya pengobatannya.

DM dapat terjadi karena beberapa sebab antara lain :

a. Pola makan yang tidak seimbang, yang bisa disebabkan oleh :

  • Konsumsi makanan tinggi karbohidrat secara berlebih ini terjadi karena tidak adanya keterikatan seseorang dengan suatu pantangan. Ia merasa sehat dan tak akan sakit.  
  • Kurangnya pengetahuan tentang hidup sehat.
  • Merasa diri masih usia muda, bahwa usia muda bebas makan apa saja.

b. Faktor genetic terjadi jika salah satu atau lebih anggota keluarga ada menderita DM. Jika salah satu atau kedua orangtuanya memiliki diabetes,     risikonya lebih besar lagi bisa mencapai sekitar 50 persen. (https://hellosehat.com/)

c. Gaya hidup. Gaya hidup seseorang semisal mengkonsumsi gula terlalu banyak, bisa mengakibatkan resistensi insulin, dimana sel-sel tubuh   menolak reaksi insulin.   

Berapa sih sebenarnya kebutuhan konsumsi gula seseorang yang diperbolehkan?

Menurut WHO, tubuh kita hanya membutuhkan gula kurang dari 10% dari total asupan energi atau setara dengan 50 gram gula per hari (jika kebutuhan energi harian  2000 kalori/hari). Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, anjuran konsumsi gula per hari menurut kelompok umur adalah:

  • Umur 1-3 tahun: 2-5 sendok teh
  • Umur 4-6 tahun: 2,5-6 sendok teh
  • Umur 7-12 tahun: 4-8 sendok teh
  • Lebih dari 13 tahun dan dewasa: 5-9 sendok teh
  • Lansia: 4-8 sendok teh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun