Mohon tunggu...
Alviyatun
Alviyatun Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Blog : https://alviyatunyudi.blogspot.com/ Pesan : Proses belajar berjalan sepanjang hayat, proses sabar dan ikhlas menerima dan menjalani segala ketentuan Allah dengan ikkhtiyar yang optimal

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Diabetes Melitus Populer, Bagaimana Mengendalikannya?

16 Mei 2021   20:30 Diperbarui: 16 Mei 2021   20:41 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi : Gejala DM (nusantaranews.co)
Ilustrasi : Gejala DM (nusantaranews.co)
Seseorang dapat mengalami satu atau beberapa gejala sebagai indikator munculnya penyakit DM antara lain sebagai berikut :
  1. Sering merasa haus
  2. Sering merasa lapar
  3. Sering buang air kecil
  4. Berat badan menurun drastis tanpa sebab
  5. Gatal-gatal atau luka yang tak kunjung sembuh
  6. Badan terasa lemas
  7. Ada gangguan fungsi seksual
  8. Ada gangguan penglihatan (kabur)

Jika seseorang merasakan satu atau lebih gejala di atas dan disertai dengan hasil gula darah yang meningkat lebih dari normal, maka orang tersebut dicurigai menderita diabetes melitus. Selanjutnya petugas kesehatan akan menyarankan untuk melakukan tes rutin sebagai evaluasi dan pemantauan kadar gula darahnya. Seperti tes yang telah dibahas di atas, GDP, GDPP, atau bisa juga GDS.

Mengapa kadar gula dalam darah bisa naik bahkan lebih dari normal?

Dilansir dari https://dosenbiologi.com/manusia/fungsi-pankreas, meningkatnya kadar gula dalam darah berhubungan erat dengan adanya gangguan pada produksi insulin. Ialah sel beta pankreas menghasilkan hormon insulin. Hormon insulin berperan untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Insulin akan membantu menurunkan kadar gula dalam darah yang terlalu berlebih untuk disimpan di dalam hati. Sebagian orang yang tidak memiliki hormon insulin atau pankreasnya hanya mampu menghasilkan sedikit hormon insulin maka ia akan terkena penyakit diabetes melitus.

Seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula di dalam darahnya lebih dari normal, biasanya akan menjadi panik. Kenapa bisa tinggi? Dalam keluarga tidak ada selama ini yang sakit gula, atau mempunyai tanda-tanda kencing manis. Inilah yang sering terjadi di masyarakat, terutama masyarakat awam.

Ada pula yang tiba-tiba, mengetahui timbangan badannya menurun drastis padahal ia merasa makannya banyak, berkali-kali pula. Setelah memeriksakan ke dokter atau pusat layanan kesehatan masyarakat, ternyata gula darahnya sudah sangat tinggi lebih dari 500mg/dl.

Suatu saat ada seorang pasien mengeluh bahwa beberapa hari terakhir buang air kecilnya berkali-kali. Ia selalu merasa haus dan baru merasa lega kalau sudah minum banyak dan manis pula. Ia merasa baik-baik saja. Setelah badannya mulai sering terasa lemas, penglihatannya mulai terasa kabur, baru sadar ia butuh ke layanan kesehatan. Akhir ceritanya sama, kadar gula dalam darahnya sudah meningkat, dan mulai mengganggu indra penglihatan.

Demikianlah yang sering terjadi di masyarakat. Karena rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini, mereka sering mengabaikan gejala yang timbul pada dirinya. Akhirnya mereka datang ke fasilitas layanan Kesehatan sudah dalam kondisi yang parah.

Paradigma inilah yang harus dirubah. Memang tidak mudah, tetapi perlahan dan sabar pasti bisa.

Oleh karena itu, di pusat fasilitas layanan kesehatan masyarakat di wilayah Indonesia, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM), telah menyelenggarakan berbagai kegiatan di masyarakat antara lain promotif dan preventif tentang Penyakit Tidak Menular (PTM) termasuk di dalamnya Diabetus Melitus.

Pemeriksaan screening terhadap PTM untuk mengetahui sedini mungkin penyakit tidak menular dalam hal ini DM, telah dilakukan dengan daya dukung sumber dana yang memadai dari pemerintah daerah setempat, sumber daya manusia yang professional melibatkan berbagai profesi Kesehatan di wilayah setempat, dan dukungan masyarakat yang menjadi target dari program tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun