Ramadhan adalah salah satu bulan diantara 12 bulan dalam hitungan bulan Hijriyah. Sesuai urutannya Ramadhan menempati urutan ke 9 setelah bulan Sya'ban dan sebelum bulan Syawal. Ramadhan menjadi bulan yang paling ditunggu kehadirannya oleh umat muslim di seluruh dunia, karena keistimewaan dan berkah luar biasa dari puasa wajib yang dilakukan pada bulan tersebut.
Menunggu puasa Ramadhan selama setahun lamanya. Bagi yang membiasakan puasa sunah selama menunggu Ramadhan tiba, tentu berpuasa di bulan Ramadhan menjadi hal yang ringan. Berbeda bagi yang hanya berpuasa di bulan Ramadhan saja, di hari-hari pertama puasa, akan terasa berat.
Godaan dari diri sendiri pun sering berseliweran di depan mata dan di angan-angan. Godaan yang paling banyak adalah saat menahan rasa haus dan lapar yang mendera. Berbagai jenis makanan dipersiapkan untuk disantap saat buka puasa maupun saat sahur. Terkadang saking semangatnya belanja makanan dan minuman, lupa bahwa ada hal-hal yang seharusnya di perhatikan dalam mengkonsumsi makanan saat berbuka puasa dan makan sahur.
Tanpa disadari, lambung yang sebenarnya sudah minta tolong untuk berhenti diisi , tapi mulut dan tangan tak mau peduli. Walhasil setelah selesai menghabiskan makanan, perut menjadi terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Untuk beranjak dari kursi pun enggan, dan akhirnya sholat magrib pun sudah hampir mendekati Isya. Ini banyak terjadi di masyarakat kita. Saya pun pernah mengalaminya...ups...
Kesehatan mendukung ibadah di bulan Ramadhan
Kesehatan adalah hal terpenting dalam hidup manusia. Siapapun dia. Seseorang yang sehat jasmani dan rohani dapat melakukan banyak hal positif dan bermanfaat. Seorang muslim hendaknya menjaga kesehatan dirinya, karena dengan sehat ia dapat beribadah dengan tenang, khusyuk, melakukan banyak hal untuk dirinya maupun orang lain.
Apalagi di bulan Ramadhan, untuk dapat berpuasa sampai tuntas dibutuhkan kondisi yang sehat baik jasmani maupun rohani. Di bulan Ramadhan juga disunahkan memperbanyak amalan, seperti membaca Alqur'an, sholat tarawih, sholat tahajud dan amalan lainnya yang bisa dikerjakan dengan baik dan khusyuk manakala tubuh kita sehat.
Mengutip dari http://www.rsimadiun.com/ Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang"(HR. Al Bukhori :6412, At-Tirmidzi : 2304, Ibnu Majah : 4170).
Dari hadist tersebut membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW pun sangat mengutamakan Kesehatan agar dapat memanfaat waktu luang untuk memperbanyak ibadah kepada Allah.
Dalam artikel di https://dinkes.gorontaloprov.go.id/perut-sumber-penyakit-dan-puasa-obatnya/ Â disebutkan bahwa:"Sumber penyakit adalah perut, selanjutnya bahwa perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu adalah obatnya."(HR.Muslim)
Adalah Nabi Muhammad SAW, sosok yang menjadi suri teladan manusia telah mewariskan bahwa kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam mengatur pola makan, mengatur bagaimana cara memperlakukan perut kita, agar badan tetap sehat meskipun dalam  kondisi shaum.
Bahwa dalam hadist tersebut di atas disebutkan perut adalah sumber penyakit dan gudangnya penyakit adalah benar. Melihat kondisi penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat saat ini adalah penyakit tidak menular yang bersumber dari urusan perut (apa yang masuk ke perut).
Faktor Makanan Mempengaruhi Kesehatan
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: "Tidaklah anak adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut, cukup baginya beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, apabila tidak mampu maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, sepertiga untuk nafasnya."(HR:At-Tirmidzi:2380, Ibnu Majah : 3349). Dilansir dari http://www.rsimadiun.com/.
Kesehatan sangat dipengaruhi oleh makanan. Penyakit-penyakit degeneratif banyak diderita oleh masyarakat bukan hanya pada yang berusia senja (lanjut usia) saja, tetapi kini banyak diusia muda yang mengalami penyakit tidak menular ini.
Penyakit tersebut seperti Diabetes Melitus, jantung koroner, stroke, batu empedu dan masih banyak lagi. Penyakit-penyakit ini bermula dari konsumsi makanan yang tidak seimbang. Bagaimana dibilang tidak seimbang ? Karena konsumsi makannya melebihi porsi kebutuhan tubuh itu sendiri. Segala sesuatu yang dikonsumsi berlebih tentu memiliki efek samping. Jika yang dikonsumsi makanan, efek sampingnya adalah kesehatan terganggu.
Diabetus Melitus meskipun sebagian disebabkan oleh faktor genetik atau pun ada juga karena virus, tetapi sebagian lagi disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung tinggi gula (konsumsi gula berlebih).
Penyakit jantung coroner, stroke, batu empedu dan beberapa penyakit tidak menular lainnya juga bermula karena konsumsi makanan mengandung kolesterol tinggi.
Makanan SehatÂ
Makanan sehat adalah makanan yang banyak mengandung gizi/nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tubuh yang sehat berawal dari nutrisi yang sehat. Tubuh yang sehat didapatkan dari mengkonsumsi makanan gizi seimbang.
Menurut Permenkes No.41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, yang dimaksud gizi seimbang adalah gizi yang optimal yang penting untuk pertumbuhan normal dan perkembangan fisik untuk segala umur.
Dengan gizi yang baik membuat berat badan normal dan sehat, tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktifitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini.
Sebagian besar penyakit tidak menular terkait-gizi di atas berasosiasi dengan kelebihan berat badan dan kegemukan yang disebabkan oleh kelebihan gizi.
Saat melaksanakan puasa Ramadhan sangat diperlukan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Menjaga berat badan selama Ramadhan
Menurut Permenkes No.41 tahun 2014, sebagian besar penyakit tidak menular terkait-gizi di atas berasosiasi dengan kelebihan berat badan dan kegemukan yang disebabkan oleh kelebihan gizi.
Kelebihan gizi ini timbul akibat kelebihan asupan makanan dan minuman kaya energi, kaya lemak jenuh, gula dan garam; tetapi kekurangan asupan pangan bergizi seperti sayuran, buah-buahan dan serealia utuh, serta kurang melakukan aktivitas fisik.
- Menjaga kualitas makanan dengan menyiapkan menu gizi seimbang. Di mana gizi seimbang saat ini adalah bukan lagi slogan 4 Sehat 5 Sempurna seperti yang diperkenalkan ke masyarakat pada tahun 1940an yang berupa makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, serta minum susu untuk menyempurnakan menu tersebut, tetapi konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur. (Permenkes No.41 tahun 2014).
Intinya adalah takaran makanan disesuaikan dengan kebutuhan, di mana makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah harus seimbang.
- Mengkonsumsi makanan dan minuman dengan tidak berlebihan, agar lambung mudah dalam mencerna makanan.
- Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kadar gula tinggi, kadar garam tinggi, kadar lemak yang tinggi. Di mana makanan-makanan tersebut sebaiknya dihindari agar tidak menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari. Atau dengan kata lain makanan yang masuk ke dalam tubuh harus halal dan thoyib.
- Memperbanyak makanan yang mengandung tinggi serat sebagai makanan selingan di malam hari, untuk mempermudah proses metabolisme tubuh seperti sayuran dan buah.
- Mengkonsumsi air putih yang cukup, sebagai pengganti cairan yang berkurang saat puasa
- Tetap melakukan kegiatan fisik seperti olahraga dan kegiatan lain agar berat badan tetap terjaga selama bulan Ramadhan
- Berisitirahat yang cukup agar tubuh mempunyai cukup tenaga untuk melakukan ibadah di bulan suci Ramadhan.
- Selalu memohon kepada Allah agar diberikan kesehatan dan kekuatan selama menjalankan puasa Ramadhan.
Demikian sekelumit tulisan ini, ada kekurangan dan kesalahan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Bantul, 23 April 2021
Salam sehat,
Alviyatun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H