Mohon tunggu...
ALVIYAH MAHARANI
ALVIYAH MAHARANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya gemar nonton film dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peninggalan Penataaan Rumah Bangsawan di Museum Sri Baduga

14 November 2023   11:23 Diperbarui: 14 November 2023   11:41 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benda-benda ini masih banyak digemari dan masih banyak dicari, apabila kita pergi ke tempat mebel saat ini, masih banyak meja, lemari dan pintu yang dibuat dengan ukiran-ukiran seperti pada saat itu namun hanya saja ditambahkan fungsi atau modelnya yang dibuat lebih modern dan apabila bahan dasarnya berupa kayu jati asli tanpa campuran maka harga bisa menjadi sangat mahal. Hal ini pula masih menjadikan benda-benda ini sebagai barang prestise yang sangat dibanggakan jika kita memilikinya. 

Dan sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga memiliki benda-benda ini sebagai warisan budaya kita, karena hal ini merupakan bukti bahwa kita memiliki selera seni dan budaya yang tinggi, dan ini pula membuktikan kita sebagai bangsa yang terbuka terhadap budaya lain dan bisa memanfatkannya sebagai pembalajaran budaya baru dan mengaplikasikannya terhadap karya seni yang kita punya.

KESIMPULAN


Dapat kita simpulkan Penataan Rumah Bangsawan adalah bagian dari sejarah yang jarang dibahas. Penataan rumah bangsawan merupakan bentuk dari ketimpangan status sosial saat itu. Sebagian benda dari penataan rumah bangsawan merupakan hasil dari komunikasi antar budaya Nusantara dan budaya Eropa saat itu. 

Benda penataan rumah bangsawan merupakan benda-benda dengan nilai budaya yang tinggi sehingga masih banyak digemari hingga. Hingga saat ini benda berbahan kayu jati dengan ukiran-ukiran khas nusantara memiliki nilai budaya yang tinggi adalah barang mahal dan barang prestise yang masih dibanggakan. Dan sudah sepantasnya kita bangga dengan peninggalan sejarah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun