Penataan rumah bangsawan era 19-20 merupakan identitas dari para bangsawan yang tinggal di masa itu, mereka mengisi rumah mereka dengan furniture yang memiliki kualitas bahan terbaik dengan nilai estetika tinggi sehingga membuat decak kagum para tamu yang datang atau  hanya membantu penghuni rumah dengan fungsi benda tersebut.Â
Adapun isi benda dalam rumah bangsawan yang berada di koeksi Museum Sri Baduga terdiri dari; Gebyog, Kursi Goyang, Meja Marmer, Lemari kaca, Lampu Gantung, Tempat menyimpan tongkat, Kapstop, Tempat Tidur Lokcan, Lemari pakaian, Goteka, Meja Rias dan Meja Makan.Â
Penataan rumah bangsawan menandakan sebuah status sosial pada era itu, tentu saja hal ini tidak lepas dari pengaruh budaya dari Nusantara dan  Eropa saat itu dan memiliki nilai estetika tinggi.
Salah satu bentuk dari hasil karya dari perpaduan dua budaya Nusantara dan Eropa yaitu Meja Marmer. Meja marmer merupakan bentuk karya seni rupa dari penyatuan dua budaya yaitu budaya Nusantara dan budaya Eropa, meja marmer dari budaya Eropa dan berkaki kayu jati dari budaya Nusantara.Â
Penggunaan marmer berasal dari pengaruh eropa yaitu penggunaan keramik, porselen, dan marmer, biasanya mereka membuat alat makan seperti piring dan cangkir dari bahan tersebut.Â
Di Indonesia pada era tahun 19-20, orang-orang yang memiliki peralatan rumah berasal dari bahan keramik dan porselen adalah orang Eropa atau bangsawan. Meja ini pula biasanya berada di rumah-rumah bangsawan karena meja ini berasal dari material yang mahal yaitu marmer dan kayu jati.Â
Adapun salah satu barang dari penataan rumah bangsawan yang memiliki nilai budaya yang tinggi seperti Gebyog. Gebyog biasanya ditemukan di rumah bangsawan berupa ukiran di pintu dan jendela untuk menambah nilai estetika di rumah. Gebyog memiliki ukiran khas jawa dan dibuat dari kayu berkualitas tinggi seperti kayu jati dengan model ukiran yang rumit.Â
Daya  tarik  Gebyog sangat ditentukan  oleh  keindahan  detail  ukirannya  yang  khas  dan  tentu saja memiliki  nilai  estetika  yang  tinggi dan terkadang ukiran yang dibuat memiliki cerita atau makna tersendiri bagi pemilik gebyog. Gebyog adalah karya seni yang sangat  unik  dan  tidak  bisa  ditemukan  di  tempat  lain  di luar  Indonesia.
Benda-benda yang digunakan sebagai penataan rumah bangsawan ini memiliki fungsi komunikasi sosial yaitu penanda status sosial antara para kaum bangsawan dan kaum miskin.Â
Penataan rumah bangsawan ini pula memiliki fungsi komunikasi budaya, yaitu bentuk nyata dari hasil komunikasi antar budaya Nusantara dan budaya Eropa sehingga menghasilkan karya seni yang sangat indah ini. Relevansi dari penataan rumah bangsawan saat itu di masa modern saat ini yakni, menjadi identitias furniture khas Indonesia.Â