Maka: P(b) = 0,625 (sedang)
 jadi, terjadi perbedaan antara proporsi kotor dan proporsi bersih, yang mana dapat digunakan dalam item soal jenis pilihan ganda. Jadi, dengan demikian Tingkat kesukaran item soal masih dalam tingkatan sedang.
* Â Â Langkah ketiga
 mentransformasikan nilai P bersih menjadi nilai z. dengan berkonsultasi pada tabel kurva normal kita ambil sebagai contoh butir item nomor 9 dengan P bersih 0,75.
*Langkah keempat
mencari atau menghitung angka indeks kesukaran item ialah dengan menggunakan angka indeks Davis yang sering disingkat dengan indeks Davis saja dan diberi lambang dengan huruf D Dimana D dapat diperolej dengan menggunakan rumus D = 21,063 z + 50. misalkan sebutir item memiliki P kotor sebesar 0,265. dengan berkonsultasi pada tabel kurva normal diperoleh z sebesar 0.6280.
Daya beda dan Tingkat kesukaran soalÂ
C.Daya Beda dan Tingkat Kesukaran soal adalah dua konsep yang umum digunakan dalam konteks pengukuran kualitas soal ulangan dan ujian. Ada beberapa dasar pertimbangan dalam menetukan prporsi jumlah soal kategori mudah sedang dan sukar. Perbandingan antara soal mudah sedang dan sukar bisa di buat 3-4-3. Artinya, 30% soal kategori mudah 40% soal kategori sedang dan 30% lagi soal kategori sukar. Setelah judgment dilakukan oleh guru kemudian soal tersebut di uji cobakan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah menunggu rumus sebagai berikut:Â
* Rumus menentukan tingkat kesukaran
1= B/N
Keteranga:
1= Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B= banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N= Banyaknya yang memberikan jawaban pada soal yang di maksudkan
D. Analisis daya pembeda
Analisis daya Pembeda bisa diaratikan untuk menganalisis tingkat soal yang artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat di peroleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Dengan demikian validasi soal ini sama dengan daya pembeda soal yaitu daya yang membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah.
- Hubungan antara tingkat kesukaran dan daya pembeda, Tingkat kesukaran berpengaruh langsung pada daya pembeda soal. Jika setiap orang memilih jawaban benar (P=1), atau jika setiap orang memiliki jawaban benar (P=0) maka soal tidak dapat digunakan untuk membedakan kemampuan peserta tes.
- Daya pembeda soal pilihan ganda, Daya pembeda ditentukan dengan melihat kelompok atas dan kelompok bawah berdasarkan sekor total.
- Daya Pembeda Soal Uraian, Langkah yang dilakukan untuk meghitung daya pembeda sama seperti yang dilakukan pada soal pilihan ganda. Urutkan seluruh peserta tes berdasarkan perolehan skor total dari yang tinggi keperolehan skor yang rendah.Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa cara menghitung daya pembeda adalah dengan menempuh langkah sebagai berikut:
     * Memeriksa jawaban soal semua siswa peserta tes.