Mohon tunggu...
Alvira Nur Fitri
Alvira Nur Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nama saya adalah Alvira Nur Fitri, biasa dipanggil Alvi. Saya anak pertama dari 2 bersaudara. Saya adalah tipe orang yang receh, humoris, ramah, dan sangat menyayangi keluarga. Hobi saya membaca dan menonton. Saya suka sekali dengan dunia "sport" karena dikenalkan oleh ayah saya sejak masih kecil. Terkhusus badminton, sepak bola, dan MotoGP.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sinergi Merajut Toleransi

29 September 2022   20:40 Diperbarui: 29 September 2022   20:47 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sinergi dalam merajut toleransi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan hal yang positif. Seperti misalnya, ketika seseorang yang berbeda agama melakukan ibadahnya, kita harus bisa meghargai itu, jangan sampai kita mengganggu bahkan merusak fasilitas maupun tempat ibadah mereka seperti pada kasus-kasus perusakan tempat ibadah yang pernah terjadi di Indonesia. 

Sama halnya pula dengan kasus terorisme yang dilakukan seseorang atas dasar jihad, yang dengan tega melakukan sesuatu yang sebenarnya dilarang keras oleh agamanya, hal ini menandakan bahwa iman dari orang tersebut tidaklah cukup kuat sehingga rasa toleransi beragamanya juga menjadi kurang.

Merajut toleransi sebenarnya bisa dilaksanakan oleh tiap-tiap umat beragama karena sejatinya setiap agama mengajarkan kebaikan dan ajaran untuk menghargai umat lain yang berbeda keyakinan agamanya dengan kita. 

Sebagai contoh sinergi dalam merajut toleransi ini sudah diimplementasikan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, seperti kerukunan umat yang tempat ibadahnya bersebelahan, misal masjid dengan gereja namun tetap saling menghargai antarumat saat melakukan ibadahnya masing-masing. 

Kemudian, sinergi merajut toleransi juga telah diajarkan sejak dini pada lingkungan-lingkungan sekolah oleh para tenaga pendidik kepada peserta didik, dimana dalam berteman kita tidak boleh membeda-bedakan teman hanya karena teman itu berbeda dari kita, seperti perbedaan agama yang dianutnya. 

Adapun implementasi toleransi yang sudah terajut dan terjalin baik dalam lingkungan masyarakat seperti ketika kita merayakan suatu hari raya, kita berbagi makanan dengan tetangga yang berbeda agamanya dengan kita, seperti misalnya lebaran, ketika kita memiliki teman yang berbeda agama, kita mengiriminya hampers lebaran. 

Contoh-contoh kecil seperti itu mungkin sederhana, namun dengan begitu kita bisa menghargai perbedaan, menjalin silahturahmi, dan merajut sinergi dalam toleransi beragama. Dengan demikian, ajaran toleransi akan terus tumbuh dalam kehidupan bermasyarakat untuk persatuan Indonesia yang kaya akan perbedaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun