Manakala perilaku serta pemikiran itu diimplementasikan dalam kehidupan tiap hari oleh penganut agama, hingga sesungguhnya tidak hendak terjalin permasalahan.Â
Mereka yang beragama Islam beribadah ke masjid, mereka yang kristen ke gereja, serta demikian pula yang lain maka sinergi dalam toleransi beragama akan terus terajut dengan baik di masyarakat.Â
Agama pula menyarankan supaya umatnya jadi yang terbaik, ialah silih memahami, menguasai, menghargai, mengasihi, serta apalagi pula silih bertolong membantu di dalam kebaikan.Â
Umpama seluruh umat beragama, apapun agamanya sanggup menampilkan sikap terbaik sebagaimana perintah ajaran agamanya, hingga sesungguhnya tidak hendak terjalin perkara terpaut agama orang lain dalam menempuh hidup tiap hari.
Toleransi baru jadi terasa tidak terpelihara oleh sebab di antara mereka yang berbeda merasakan terdapat suatu yang mengusik. Dapat jadi kendala itu sesungguhnya bukan bersumber dari agamanya, namun berasal dari aspek lain, misalnya dari ekonomi, sosial, hukum, keamanan, serta semacamnya.Â
Memandang orang ataupun sekelompok orang sangat memonopoli aktivitas ekonomi sehingga merugikan ataupun mengusik orang ataupun kelompok lain, hingga timbul rasa kecewa serta ataupun sakit hati.Â
Demikian pula bila ada sekelompok orang tidak mempedulikan serta apalagi berperilaku merendahkan, hingga orang lain akan merasa terganggu. Perihal demikian tersebut setelah itu menjadikan pihak lain merasa dirugikan., direndahkan, ataupun dikalahkan.Â
Sementara itu sekalipun mereka memeluk agama berbeda, namun bila mereka masih mampu melindungi ikatan baik, berperilaku adil, jujur, menghormati pihak lain, hingga tidak hendak terjalin ataupun memunculkan perkara dalam kehidupan bersama. Seluruh orang hendak merasa bahagia kala diperlakukan dengan cara-cara yang baik, darimana juga datangnya kebaikan itu. Orang yang berperilaku baik hendak diterima oleh siapapun.
Kebalikannya, kala telah berbeda suku, etnis, ataupun apalagi agama, namun kehadirannya pula dialami mengusik, hingga hendak melahirkan rasa tidak bahagia. Jangankan berbeda agama, etnis ataupun bangsa, sebaliknya sesama bangsa, etnis, serta agama sekalipun pula hendak bermusuhan manakala nilai- nilai kejujuran, keadilan, serta kebenaran diganggu.Â
Oleh sebab itu, sesungguhnya bukan perbandingan agama yang dipersoalkan melainkan sikap yang merugikan serta mengusik seperti itu yang senantiasa menjadikan orang ataupun sekelompok orang tidak bertoleransi. Tidak sering serta di mana-mana bisa disaksikan, di antara orang yang berbeda suku, bangsa serta agamanya namun masih sangat rukun.Â
Diantara mereka yang berbeda, tercantum berbeda agama, berbagi kasih sayang, serta pula tolong membantu. Perihal demikian itu, oleh sebab diantara mereka silih memahami, menghargai, serta menghormati dengan metode senantiasa melindungi nilai-nilai kemanusiaan semacam keadilan, kejujuran, serta kebenaran, sebagaimana dikemukakan pada pembahasan sebelumnya.