Menuju Olimpiade Paris, Badminton Indonesia tampil buruk di Singapore Open
Badminton Indonesia tampil Buruk di Indonesia Open 2024 menjadi sorotan para pecinta badminton.
Olimpiade Paris dilaksanakan mulai Jum'at, 26 Juli 2024 sampai dengan Minggu, 11 Agustus 2024. Olimpiade merupakan turnamen olahraga terbesar yang diadakan tiap 4 tahun sekali.
Badminton Indonesia mengirimkan 5 sektor yang terdiri dari 2 Man Single (MS), 1 Women Single (WS), 1 Man Double (MD), 1 Women Double (WD) dan 1 Mix Double (XD) sehingga total pemain badminton Indonesia yang tampil di Olimpiade Paris ada 8 pemain.
Tentu menjaga performa saat menjelang olimpiade Paris adalah hal yang menjadi perhatian khusus bagi atlet badminton Indonesia itu sendiri.
Tampil Buruk pada turnamen Singapore open. Antony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie menjadi sorotan para pecinta badminton Indonesia (badminton lovers).
Pekan lalu, Jonathan Christie keluar di babak pertama atau R32 kalah dari Chou Tien Chen dengan skor 17-21, 6-21. Kekalahan tersebut menjadi kekalahan yang ke 6 kali nya dari bagi Jonathan terhadap Chou Tien Chen.
Disusul oleh Anthony Sinisuka Ginting yang kalah rubber game di round 16 atau babak kedua pada turnamen Singapore open saat melawan Tinggal putra Malaysia Leong Jun Hao dengan skor 14-21, 21-10, 8-21 dimana sebelumnya Anthony Sinisuka Ginting mendapatkan walkover dari Lee Zii Jia yang juga asal dari Malaysia.
Hasil tersebut tentu merupakan hal yang sangat buruk melihat turnamen Olimpiade Paris akan diselenggarakan sebentar lagi.
"Waktu Jonathan dan Ginting bermain itu, bukan alasan, tapi memang lapangan yang berangin dan shuttlecock yang cukup kencang membuat mereka agak ragu untuk menggunakan strategi yang mau dipergunakan. Kata Irwansyah (pelatih tinggal putra) dilansir dari PBSI Jum'at, (31/5/2024).
Irwansyah mengatakan bahwa mereka baik Jonathan Christie, Anthony Sinisuka Ginting atau tunggal putra yang lainnya sudah sangat bagus ketika latihan atau mempersiapkan turnamen tersebut. Namun kalah tetap kalah, dan harus dievaluasi untuk turnamen berikutnya.
"Kalah tetap kalah, hanya itulah evaluasi saya sebagai pelatih bagaimana cara menyesuaikan untuk satu kondisi seperti ini bila terjadi lagi didepan bisa cepat beradaptasi". Kata Irwansyah
Hasil di Singapure Open sangat tidak memuaskan khususnya bagi tunggal putra. Besar harapannya Anthony Sinisuka Ginting akan memperoleh gelar lagi di Singapure Open ini mengingat Anthony merupakan juara bertahan dalam turnamen Singapore open pada tahun 2023 lalu.
Turnamen Singapore Open menjadi bahan evaluasi untuk atlet tunggal putra badminton Indonesia. Hal tersebut akan menjadi tantangan bagi para atlet badminton Indonesia. Sehingga apapun kondisinya atlet harus cepat mudah beradaptasi agar hasilnya nya tetap positif dan menjadi batu loncatan menuju Olimpiade Paris 2024 yang akan dilaksanakan pada satu bulan kedepan yaitu Juli 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H