Mohon tunggu...
Alvioni SalsabillaPramardini
Alvioni SalsabillaPramardini Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Welcome to my page

Selanjutnya

Tutup

Raket

Menuju Olimpiade Paris: Badminton Indonesia Tampil Buruk di Singapore Open 2024

5 Juni 2024   20:50 Diperbarui: 12 Juli 2024   10:50 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuju Olimpiade Paris, Badminton Indonesia tampil buruk di Singapore Open

Badminton Indonesia tampil Buruk di Indonesia Open 2024 menjadi sorotan para pecinta badminton.


Olimpiade Paris dilaksanakan mulai Jum'at, 26 Juli 2024 sampai dengan Minggu, 11 Agustus 2024. Olimpiade merupakan turnamen olahraga terbesar yang diadakan tiap 4 tahun sekali.

Badminton Indonesia mengirimkan 5 sektor yang terdiri dari 2 Man Single (MS), 1 Women Single (WS), 1 Man Double (MD), 1 Women Double (WD) dan 1 Mix Double (XD) sehingga total pemain badminton Indonesia yang tampil di Olimpiade Paris ada 8 pemain.

Tentu menjaga performa saat menjelang olimpiade Paris adalah hal yang menjadi perhatian khusus bagi atlet badminton Indonesia itu sendiri.

Tampil Buruk pada turnamen Singapore open. Antony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie menjadi sorotan para pecinta badminton Indonesia (badminton lovers).

Pekan lalu, Jonathan Christie keluar di babak pertama atau R32 kalah dari Chou Tien Chen dengan skor 17-21, 6-21. Kekalahan tersebut menjadi kekalahan yang ke 6 kali nya dari bagi Jonathan terhadap Chou Tien Chen.

Disusul oleh Anthony Sinisuka Ginting yang kalah rubber game di round 16 atau babak kedua pada turnamen Singapore open saat melawan Tinggal putra Malaysia Leong Jun Hao dengan skor 14-21, 21-10, 8-21 dimana sebelumnya Anthony Sinisuka Ginting mendapatkan walkover dari Lee Zii Jia yang juga asal dari Malaysia.

Hasil tersebut tentu merupakan hal yang sangat buruk melihat turnamen Olimpiade Paris akan diselenggarakan sebentar lagi.

"Waktu Jonathan dan Ginting bermain itu, bukan alasan, tapi memang lapangan yang berangin dan shuttlecock yang cukup kencang membuat mereka agak ragu untuk menggunakan strategi yang mau dipergunakan. Kata Irwansyah (pelatih tinggal putra) dilansir dari PBSI Jum'at, (31/5/2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun