Mohon tunggu...
Alvin Wahyu Kurnia
Alvin Wahyu Kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis untuk Belajar, Bukan Menulis untuk Menggurui

Saya adalah seorang Mahasiswa Universitas Terbuka Semester 4 yang baru mendalami ilmu kepenulisan. Kegiatan sehari-hari kuliah, Pengacara (Pengangguran Banyak Acara), Jualan Desain Vektor bersama Teman, Bersepeda, dan tidak suka bermain game.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Berhenti untuk Melakukan Sesuatu

18 Agustus 2021   06:10 Diperbarui: 18 Agustus 2021   06:17 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melakukan hal tersebut memang menyenangkan, kita tidak harus mengatur diri untuk menjadi sesuatu yang dibutuhkan atau membuat karya yang bisa diterima oleh banyak orang atau disukai banyak orang, kita hanya melakukan saja apa yang kita mau dan ingin kita lakukan, masalah hasil akhir kita serahkan saja kepada waktu, karena untuk menjadi seorang ahli. 

Kita membutuhkan waktu yang tidak sedikit, mungkin waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya akan mengurangi sebagian waktu senggang kita, dan hal itu tidak masalah, selama kita percaya dengan apa yang kita kerjakan, kita pasti bisa menorehkan prestasi apapun yang kita inginkan. 

Malas dan ingin mangkir memang selalu menghantui diri kita, tetapi bukan berarti hal itu akan menghilangkan keinginan kita, kebanyakan remaja, mungkin ingin hasil yang instan, namun dirinya tidak punya kesabaran dalam berproses. 

Sehingga ketika menjalankannya, ingin rasanya mengakhiri semua saat itu juga, sehingga mereka cenderung selalu bersikap menyerah, lantas istirahat untuk berhenti dan tidak meneruskan prosesnya lagi.

Bertindak memang akan merubah segalanya, hal ini tidak bisa tidak ada karena hal ini memang yang semestinya, berteori memang perlu, namun tidak cukup, dalam hal ini, 40% teori tidak jauh lebih baik daripada 60% praktek, kecuali jika profesi kalian adalah seorang pengajar atau peneliti. 

Namun, tak selamanya juga teori selalu mendominasi, karena dunia kita tidak memandang orang pintar yang ngomong doang, tetapi mereka akan lebih sedikit memperhatikan orang-orang yang banyak bertindak, kenapa saya mengatakan yang lebih sedikit? 

Karena nyatanya pun yang banyak bertindak belum tentu dihargai, teori banyak memberikan sebuah pemahaman akan sesuatu, tetapi bertindak akan memberikan sebuah makna yang tidak didapatkan ketika berteori saja. 

Perlu juga digaris bawahi, bahwa seandainya pun teori dihilangkan, maka praktik masih bisa untuk ditindaklanjuti, namun kemungkinan trial and error akan ada jika kita tidak ada pengalaman sebelumnya, maka tergantung pilihan masing-masing, langsung praktik atau belajar dulu, karena dua-duanya benar dan tidak ada yang salah, yang salah ketika kita tidak melakukan sesuatu apapun dan hanya berdiam diri, karena hal itu sama saja menunggu maut menjemput tanpa memperoleh apa-apa ketika hidup di dunia.

Jangan patah arang jika tindakan belum menghasilkan, karena yang menghasilkan pun belum tentu baik, apapun yang tidak pasti di dunia ini, itu mungkin baik untuk kita, yang bisa kita lakukan hanya ikhtiar dan berpasrah dengan kehidupan, banyak ketidakmungkinan yang belum kita tahu tentang apapun yang kita merasa tahu, karena proses pembelajaran dan perjalanan kita adalah proses seumur hidup tanpa ada celah untuk bisa memperoleh akar hikmah dari setiap kejadian. 

Perumpamaan seperti uang yang tidak bisa kita kejar, semakin dikejar semakin jauh, dan yang bisa kita lakukan adalah menunggu sembari belajar dan melakukan sesuatu, hingga ada saatnya Tuhan akan menaikkan derajat hidup kita, memberikan setiap ujian dan cobaan yang harus diselesaikan dengan sabar, kemudian datanglah sebuah makna tersirat dari pikiran dan hati yang menerima sebuah ketukan pintu hikmah dari kejadian yang telah kita alami. 

Tidak ada yang bisa memprediksi secara pasti suatu kejadian di masa depan, jikapun itu benar, hal tersebut sangat jarang atau hanya kebetulan, setiap masalah juga tidak selalu memberikan pesan, makna atau apapun itu, kita jangan berharap terlalu berlebihan pada dunia ini, karena segala hal akan jauh menyengsarakan jika harapan jauh lebih besar dari sebuah tindakan yang seharusnya dilakukan, tidak ada yang bisa menenangkan jiwa kita, selain harapan yang lebih kepada Tuhan sang Pencipta, karena dunia ini hanya fana, fana adalah ketidakpastian yang berakhir kekecewaan jika kita selalu menginginkannya terlalu berlebihan, tidak ada yang pasti, karena yang pasti hanyalah mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun