Mohon tunggu...
Alvin Wahyu Kurnia
Alvin Wahyu Kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis untuk Belajar, Bukan Menulis untuk Menggurui

Saya adalah seorang Mahasiswa Universitas Terbuka Semester 4 yang baru mendalami ilmu kepenulisan. Kegiatan sehari-hari kuliah, Pengacara (Pengangguran Banyak Acara), Jualan Desain Vektor bersama Teman, Bersepeda, dan tidak suka bermain game.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Berhenti untuk Melakukan Sesuatu

18 Agustus 2021   06:10 Diperbarui: 18 Agustus 2021   06:17 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya, saya tidak punya ide tentang apa yang harus saya angkat ketika menulis artikel ini, karena memang mood saya untuk menulis sudah agak mulai berkurang seiring berjalannya waktu. 

Ya namanya juga manusia, pasti ada rasa bosannya, atau kalau nggak rasa percaya dirinya mulai luntur karena mungkin tidak memberikan efek secara langsung. 

Saya tempo hari sempat membaca buku berjudul Atomic Habits karya James Clear, dari judulnya saja kita bisa tahu bahwa buku tersebut adalah buku tentang kebiasaan yang mungkin salah satu dari sekian banyak buku yang saya rekomendasikan untuk anda baca, karena disitu diajarkan sebuah hal dari salah satu kunci meningkatkan diri yang cara-caranya sangat mudah untuk diaplikasikan. 

Ketika menulis ini, rasa ingin istirahat untuk menulis sangat saya rasakan, mungkin ketika saya ngomong masalah ini kepada teman atau keluarga saya, mereka menyarankan untuk istirahat sejenak supaya ide akan muncul kembali, tetapi apakah semudah itu? 

Saya seringkali mendapati diri menemukan ide yang tiba-tiba muncul, namun hilang karena saya membiarkannya, bagaimana saya bisa menuangkan ide, karena situasinya memang tidak tepat untuk menulisnya atau pada situasi yang tak diinginkan, biasanya ide akan muncul ketika saya sholat, atau ketika mandi, di wc, atau ketika ingin tidur, namun ketika saya ingin menulis yang sebenarnya atau karena memang sudah waktunya menulis seperti saat ini, saya malah tidak ada ide sama sekali untuk menulis sesuatu.

Sejenak memang hal itu wajar, saya tempo hari lalu sempat melihat video salah satu seorang youtuber tanah air, dia mengajari gimana caranya supaya bisa menuliskan ide secara lancar dan memuaskan, cara yang disarankan adalah brainstorming, atau menuliskannya secara random, sebelum nanti disusun secara sistematis. 

Random yang dimaksud disini, ketika ada ide, kita langsung tuangkan dimanapun, atau untuk jaga-jaga, kita bisa membawa catatan kecil tersebut supaya ketika ide tiba-tiba muncul, kita langsung bisa tuangkan, sejenak hal tersebut mungkin cara yang brilian, namun, hal itu tidak cocok untuk diri saya, karena saya tidak suka mencampur adukkan kegiatan satu dengan kegiatan lain. 

Ketika waktunya nulis ya nulis, meskipun hal tersebut mungkin tidak efisien, karena ide yang muncul kesannya asal-asalan, tetapi saya memegang satu prinsip yaitu "Lakukan Sesuatu". 

Tips ini saya dapatkan ketika membaca buku Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson yang kemarin sempat kita review, saya sudah membaca buku tersebut mungkin sudah sebanyak 7 kali, dan saya rasa, buku tersebut lebih cocok untuk saya daripada buku Atomic Habits, namun, bukan berarti saya tidak membacanya, karena saya tidak pernah menaruh diri secara fanatik terhadap suatu ilmu yang mungkin bertentangan dengan ilmu yang saya percayai sejak lama.

Lakukan sesuatu mungkin kesannya amburadul, tidak terstruktur, tidak runtut, atau kurang perfect, namun hal ini ternyata sudah menjadi senjata saya dari masa SMA dan pada saat itu, saya belum mengenal buku tersebut (Seni untuk Bersikap Bodo Amat). 

Melakukan hal tersebut memang menyenangkan, kita tidak harus mengatur diri untuk menjadi sesuatu yang dibutuhkan atau membuat karya yang bisa diterima oleh banyak orang atau disukai banyak orang, kita hanya melakukan saja apa yang kita mau dan ingin kita lakukan, masalah hasil akhir kita serahkan saja kepada waktu, karena untuk menjadi seorang ahli. 

Kita membutuhkan waktu yang tidak sedikit, mungkin waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya akan mengurangi sebagian waktu senggang kita, dan hal itu tidak masalah, selama kita percaya dengan apa yang kita kerjakan, kita pasti bisa menorehkan prestasi apapun yang kita inginkan. 

Malas dan ingin mangkir memang selalu menghantui diri kita, tetapi bukan berarti hal itu akan menghilangkan keinginan kita, kebanyakan remaja, mungkin ingin hasil yang instan, namun dirinya tidak punya kesabaran dalam berproses. 

Sehingga ketika menjalankannya, ingin rasanya mengakhiri semua saat itu juga, sehingga mereka cenderung selalu bersikap menyerah, lantas istirahat untuk berhenti dan tidak meneruskan prosesnya lagi.

Bertindak memang akan merubah segalanya, hal ini tidak bisa tidak ada karena hal ini memang yang semestinya, berteori memang perlu, namun tidak cukup, dalam hal ini, 40% teori tidak jauh lebih baik daripada 60% praktek, kecuali jika profesi kalian adalah seorang pengajar atau peneliti. 

Namun, tak selamanya juga teori selalu mendominasi, karena dunia kita tidak memandang orang pintar yang ngomong doang, tetapi mereka akan lebih sedikit memperhatikan orang-orang yang banyak bertindak, kenapa saya mengatakan yang lebih sedikit? 

Karena nyatanya pun yang banyak bertindak belum tentu dihargai, teori banyak memberikan sebuah pemahaman akan sesuatu, tetapi bertindak akan memberikan sebuah makna yang tidak didapatkan ketika berteori saja. 

Perlu juga digaris bawahi, bahwa seandainya pun teori dihilangkan, maka praktik masih bisa untuk ditindaklanjuti, namun kemungkinan trial and error akan ada jika kita tidak ada pengalaman sebelumnya, maka tergantung pilihan masing-masing, langsung praktik atau belajar dulu, karena dua-duanya benar dan tidak ada yang salah, yang salah ketika kita tidak melakukan sesuatu apapun dan hanya berdiam diri, karena hal itu sama saja menunggu maut menjemput tanpa memperoleh apa-apa ketika hidup di dunia.

Jangan patah arang jika tindakan belum menghasilkan, karena yang menghasilkan pun belum tentu baik, apapun yang tidak pasti di dunia ini, itu mungkin baik untuk kita, yang bisa kita lakukan hanya ikhtiar dan berpasrah dengan kehidupan, banyak ketidakmungkinan yang belum kita tahu tentang apapun yang kita merasa tahu, karena proses pembelajaran dan perjalanan kita adalah proses seumur hidup tanpa ada celah untuk bisa memperoleh akar hikmah dari setiap kejadian. 

Perumpamaan seperti uang yang tidak bisa kita kejar, semakin dikejar semakin jauh, dan yang bisa kita lakukan adalah menunggu sembari belajar dan melakukan sesuatu, hingga ada saatnya Tuhan akan menaikkan derajat hidup kita, memberikan setiap ujian dan cobaan yang harus diselesaikan dengan sabar, kemudian datanglah sebuah makna tersirat dari pikiran dan hati yang menerima sebuah ketukan pintu hikmah dari kejadian yang telah kita alami. 

Tidak ada yang bisa memprediksi secara pasti suatu kejadian di masa depan, jikapun itu benar, hal tersebut sangat jarang atau hanya kebetulan, setiap masalah juga tidak selalu memberikan pesan, makna atau apapun itu, kita jangan berharap terlalu berlebihan pada dunia ini, karena segala hal akan jauh menyengsarakan jika harapan jauh lebih besar dari sebuah tindakan yang seharusnya dilakukan, tidak ada yang bisa menenangkan jiwa kita, selain harapan yang lebih kepada Tuhan sang Pencipta, karena dunia ini hanya fana, fana adalah ketidakpastian yang berakhir kekecewaan jika kita selalu menginginkannya terlalu berlebihan, tidak ada yang pasti, karena yang pasti hanyalah mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun