Pemerintah terus melakukan penurunan porsi utang luar negeri dan memperbanyak utang dalam negeri lewat penjualan SBN. Dilihat dari data tabel dibawah pembelian SBN dari angka Rp. 4,014.8 triliun pada tahun 2019 terus mengalami peningkatan hingga tahun 2023 per akhir juni yaitu sebesar Rp.6,950.1 triliun. Sedangkan pinjaman luar negeri dari tahun 2019 dampai 2023 mengalami fluktuatif dan perbandingan setiap tahunnya tidak jauh-jauh dari total seperti di tabel. Sehingga dapat disimpulkan kenaikan utang di Indonesia didominasi sama kenaikan penjualan SBN setiap tahunnya, bukan utang ke luar negeri.Â
Hal tersebut di upayakan oleh pemerintah karena untuk menghindari resiko capital outflow yang membuat pendanaan negara keluar terus ke luar negeri untuk bayar utang dengan bunganya. Disisi lain pemerintah juga mengupayakan uang negara agar tetap berputar di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H