2. Membantu anak menemukan kelebihannya dan memfasilitasinya
Fase anak anak adalah fase dimana anak anak belum menemukan jati dirinya sehingga mereka akan lebih mudah untuk mencoba berbagai hal baru tanpa memikirkan dampak apa yang ia hasilkan esok hari, sehingga perubahan perasaan atau kesukaannya masih tergolong sangat cepat dan tidak menentu.
Pada fase transisi yang sangat cepat inilah orang tua dapat menemukan berbagai fakta unik tentang anak mereka sehingga mereka seharusnya mampu mendukung juga memfasilitasinya, contohnya saat seorang anak sampai pada masa bahwa dia mampu mengenal warna anak akan cenderung belajar bagaiman sebenarnya warna dapat diaplikasikan, dan dibagian inilah kesempatan orang tua untuk segera menunjang fase tersebut dengan fasilitas yang dimilikinya.
3. Membiasakan anak untuk menerima apresiasi dan kirtikan
Setiap orang baik itu anak anak maupun orang dewasa selalu menyukai sebuah pujian dan terkadang membenci sebuah kritikan, padahal pada dasarnya semuanya adalah dua bagian yang memang harus berjalan beriringan.
Pada masa kanak-kanak, kita pasti pernah merasa bahwa telah melakukan sesuatu yang sangat hebat kemudian berharap bahwa saat pulang kerumah akan mendapatkan sebuah apresiasi, baik itu pujian ataupun kecupan dari orang tua sebagai bukti kebanggaan.
Atapun saat melakukan sesuatu yang kita merasa sudah diusahakan dengan berat tapi ternyata belum benar sehingga merasa disalahkan dan marah karena mendapat sebuah kritikan.
Semuanya adalah hal yang normal normal saja dalam keseharian, akan tetapi terhadap anak anak perlu ada masa dimana mereka perlu dibiasakan akan itu semua baik itu sebuah apresiasi ataupun kritikan, hal ini menjadi penting karena untuk menjaga pola pikir mereka bahwa sesuatu yang benar memang pantas diapresiasi sedangkan sesuatu yang belum benar perlu mengalami sebuah perbaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H