Maka tantangan baru bagi newsroom abad ini adalah menyediakan fasilitas komentar dan tempat untuk audiens berdiskusi. Setelah itu, newsroom harus bisa melakukan analisa tehadap hasil diskusi mereka sebagai sumber kekayaan informasi.
Kemunculan jurnalisme online juga memunculkan dua hal baru dalam proses berita: peningkatan penggunaan basis data dan kemunculan aplikasi berita. Aplikasi berita memungkinkan pengguna mendapatkan informasi mengenai kejadian yang ada disekitar lokasinya. Atau bagaimana suatu kejadian akan mempengaruhinya berdasarkan lokasi. Dengan adanya aplikasi berita, organisasi berita juga dapat menyediakan berita yang disesuaikan dengan ketertarikan audiens. Dalam hal ini, audiens yang mengontrol berita mana yang akan mereka baca dan organisasi berita menyesuaikan berita dengan kebutuhan dan minat audiens berdasar database yang tersimpan.Â
Perubahan newsroom pada era ini tentu menuntut jurnalis dan editor menyesuaikan diri. Jurnalis saat ini harus mampu memanfaatkan jaringan online guna mendapatkan informasi aktual dan faktual. Selain itu jurnalis juga harus bisa menambahkan nilai berita pada setiap artikel yang dibuat supaya audiens tertarik untuk membaca. Yang paling penting dari semua itu, jurnalis tetap harus bertanggungjawab pada kebenaran informasi.
Â
Referensi:Â
Bradshaw,P.(n.d.).Model for a 21st century newsroom. Reader in Online Journalism, Birmingham City University, UK (mediacourses.com), Blogger, Online Journalism Blog. Founder, Help Me Investigate.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H