[caption caption="Sumber: BenedictaAlvinta"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/02/26/img-2270-jpg-56cfc2bec923bd520b32e5f6.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Lebih tepatnya, kami berkunjung ke salah satu kafe yang ada di pantai Kuta. Cafe yang menyediakan kursi malas warna-warni dan pemandangan sunset yang menggiurkan ini mampu menahan kami duduk manis menikmati suasana Bali yang khas dengan pantainya.Â
4. Bukit Tjampuhan
[caption caption="sumber: BenedictaAlvinta"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/02/26/img-2195-jpg-56cfc2f3c923bd620b32e5f6.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Bukit yang harus ditempuh dengan butiran keringat ini menjanjikan pemandangan hijau dan biru layaknya bukit Telletubies. Untuk pergi ke sini, lebih baik menggunakan pakaian santai, dan jangan lupa membawa air minum. Menuju puncak bukit ini, kami sering menemui pendaki yang berasal dari mancanegara. Tak lupa kami saling bertegur sapa dan mengucapkan bahasa isyarat bahwa cuaca cukup panas saat itu.
5. Tegallalang
[caption caption="sumber: BenedictaAlvinta"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/02/26/img-3145-jpg-56cfc6a88123bd412ab2e953.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Sama seperti Bukit Tjampuhan, Tegallalang menawarkan kesegaran hijau bagi mata kami. Tegallalang, sama saja disebut sebagai sistem terasering. Bedanya, tegallalang menjadi potensi wisata baru di Bali dengan hadirnya cafe-cafe dipinggiran jalan.
6. Batur
[caption caption="sumber: BenedictaAlvinta"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/02/26/img-2273-jpg-56cfc3708123bd0e2ab2e950.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Destinasi wisata selanjutnya adalah daerah Batur, yang terkenal dengan desa trunyam. Suasana dingin, serta pemandangan gunung yang sangat indah rasanya membuat kami berada di nirwana.Â