Mohon tunggu...
Alvin Sihombing
Alvin Sihombing Mohon Tunggu... -

Belajar, berjuang dan berkarya. Berkarya bagi diri sendiri dan terutama bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruntuk Sahabat

5 Oktober 2011   21:07 Diperbarui: 13 Juli 2015   08:17 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada saat dimana seseorang kehilangan arah

Tanpa tujuan dan persiapan terus melangkah

Seperti kapal diterjang topan badai

Seperti petinju memukul tanpa strategi

Ada saat dimana seseorang merasa hal buruk selalu menimpa

Kutuk, caci maki dan teriak membahana

dan bertanya, apakah Tuhan itu ada

Ada saat dimana pikiran dipadati sejuta kalimat tanya

Tentang guna lahir di dunia

Tentang jati diri, keluarga dan Sang Pencipta

Tentang pria atau wanita dan segala misterinya

Tentang kemarin, hari ini, esok dan lusa

Ada saat dimana seseorang merasa hancur dan remuk redam

Terpaku dalam diam dan gelap malam

Hidup pun terpuruk dan meranggas

Semua rencana lepas

Cita dan impian hilang tak berbekas

Ada saat dimana seseorang sadar jalannya begitu kelam dan hina

Melenceng jauh dari yang dikehendaki-Nya

Malu untuk mengakui segala nista

tapi hati berkata, tak mau lagi berbuat dosa

Ada saat dimana seseorang akan tersenyum puas

Segala keringat dan kerja keras terbayar lunas

Ada saat dimana seseorang dapat tertawa lepas

tak peduli, sebagus dan seindah apa gigi yang berbaris

putih, kuning atau berbau amis

Diatas semua itu

ada satu kepastian

Aku, kau, dia dan mereka yang diciptakan dari debu tanah

akan kembali menjadi debu tanah
Semua orang akan mati

tak akan pernah kembali

Kapan?

Dimana?

Bagaimana?

Tak ada yang tahu

Tak ada yang mampu

Tak ada yang mengerti

Tak ada seorangpun yang dapat mengubah dan menggugat

Kawan,

Semua ada saatnya

Berpegang teguh dan tetap percaya

Bagianku, bagianmu, bagiannya, bagian mereka

Sudah ditata rapi oleh-Nya


Jalani esok dan lusa dengan lebih sempurna!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun