Terik mentari menyelimuti hamparan tanahÂ
Terasa hangat mengenai akuÂ
Yang duduk nyaman  di bawah rindang pepohonanÂ
Penghasil  oksigen segarÂ
Aku menutup mataÂ
Membiarkan alam  menyelimuti diriÂ
Membiarkan hati dan pikiran bersorak senang menikmati indahnya langitÂ
Di atas sana awan tercetak jelasÂ
Bersinar di terpa kemilau mentariÂ
Sedangkan aku terus larut dalam nestapaÂ
Nestapa kerinduan dan masa laluÂ
Terluka oleh harapan yang  kadung terbumbung tinggiÂ
Namun terjatuh begitu dalam begitu aku gagalÂ
Aku terus bersambat pada alamÂ
Menceritakan segala resahÂ
Yang rasanya terus menyakitiÂ
Tanpa ada bahagiaÂ
Namun kali ini aku terdiamÂ
Setelah melihat arakan awan yang memesonaÂ
Menghipnotisku  untuk selalu bersyukurÂ
Menikmati segalanya dalam senyumanÂ
Seperti langit yang kemarin kelabuÂ
Hari ini terlihat membuaiÂ
Seperti menjelaskan padaku
Bahwa tak selamanya hidup berwarna kelam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI