![BQEgME9CMAAnrjh](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556559450423bdc55e8b456d.jpeg?t=o&v=555)
Saya juga memberanikan diri meminta tolong ke tetangga/warung-warung kopi agar tidak membuang bungkus kopi untuk saya tukar dengan beberapa rupiah. Bersyukur anak-anak saya mau diajak berkreasi dengan sampah plastik tanpa rasa sungkan.
![IMG_20131125_151514](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/556559490423bdc55e8b4571.jpeg?t=o&v=555)
Bahkan saat ada pagelaran busana, Si Tengah mau memakai pakaian daur ulang yang dibuat dari plastik keresek. Hasilnya? Tidak kalah mempesona dibanding anak-anak lain (yah... ujung-ujungnya muji anak sendiri hihihi)
![](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/5565594b0423bdc55e8b4572.jpeg?t=o&v=555)
Meski tidak seberapa, tapi saya berharap apa yang telah anak-anak lakukan memiliki efek seperti di film Pay It Forward. Ketika anak-anak saya tidak membuang sampah sembarangan, teman-teman yang melihatnya juga akan melakukan hal yang sama.
Jadi, mari kita hentikan buang sampah sembarangan dari sekarang, menjaga lingkungan demi masa depan yang gemilang :)
Kalaupun ternyata apa yang saya harapkan itu tidak terjadi, setidaknya anak-anak saya tidak membuat Si Komo bingung...
Banjir lagi, banjir lagi... Aduh Komo bingung lagi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!