Seiring dengan perkembangan cerita Resident Evil Village, setting waktu pun akan berubah, sehingga pemain akan melihat perubahan mood desa dari waktu subuh hingga ke malam hari. Performa game berlangsung lancar baik di indoor maupun outdoor. Hampir tidak ditemukan adanya drop frame rate di sepanjang permainan.
Penggunaan audio di game ini juga sangat detail, apalagi jika pemain menggunakan headset. Saat pemain sedang diam sekalipun, pemain dapat mendengarkan suara-suara seperti ranting, angin berhembus, hingga suara berderit dari lantai kayu maupun pintu. Penggunaan musik di game ini cukup minim, tetapi efektif. Tanpa musik sekalipun, suasana di Village sudah cukup memberikan rasa tidak aman bagi pemain.
Saya sendiri menyukai musik saat chase scene dengan Lady Dimitrescu, salah satu tokoh antagonis di game ini, dan juga credit song dari game ini, yang menurut saya memberikan kesan mistis dan sangat menggambarkan keseluruhan cerita Resident Evil Village.
Replayability
Replayability dari game ini terbilang tinggi. Progress upgrade senjata maupun item akan terbawa ke New Game Plus. Resident Evil Village juga menawarkan berbagai macam achievement yang nantinya dapat ditukarkan dengan “Challenge Point” untuk unlock infinite ammo, senjata baru, membuka concept art.
Pemain dapat mencari collectibles yang terlewat pada New Game Plus yang juga merupakan salah satu poin tambahan untuk replayability.
Extra Mode
Game ini kembali membawa mode The Mercenaries yang sudah lama absen dari series ini. Bagi yang belum familiar, konsep dari mode ini adalah menyelesaikan stage secepat mungkin, menghabisi musuh sebanyak-banyaknya sambil mempertahankan combo.
Mode ini sangat fun karena pemain harus cermat dalam menyusun strategi terkait pemilihan dan upgrade senjata.