Mohon tunggu...
Alvin faizs
Alvin faizs Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Semester 1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Komunikasi Politik, Media, dan Opini Publik Studi Kasus Gibran Rakabuming Raka

26 Desember 2024   23:58 Diperbarui: 26 Desember 2024   23:58 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media berperan krusial dalam pembentukan opini publik melalui beberapa mekanisme seperti, Framing, Cara media menyajikan berita dapat menciptakan kerangka berpikir tertentu di benak audiens. Misalnya, jika media lebih sering menyoroti aspek positif dari kebijakan Gibran, maka masyarakat cenderung memiliki pandangan positif terhadapnya. Agenda Setting, Dengan menentukan isu mana yang menjadi fokus pemberitaan, media dapat mempengaruhi apa yang dianggap penting oleh publik. Isu-isu yang diangkat oleh media sering kali menjadi topik utama dalam diskusi publik[12]. Interaksi di Media Sosial, Platform digital memungkinkan diskusi terbuka dan partisipasi aktif dari masyarakat. Ini memberi kesempatan bagi Gibran untuk membangun dukungan melalui dialog langsung dengan pemilihnya[13].

Dampak dari penyampaian informasi ini sangat signifikan. ketika media melaporkan suatu peristiwa atau kebijakan dengan cara tertentu, hal itu dapat mengubah cara pandang publik terhadap politisi atau partai politik tertentu. Misalnya, Gibran Rakabuming Raka dapat menggunakan media untuk membangun citra positif dirinya sebagai pemimpin muda yang progresif[14].

  • Dampak Media Terhadap Dinamika Politik dan Keputusan Pemilih di Indonesia

Pengaruh media terhadap opini publik memiliki implikasi langsung terhadap dinamika politik di Indonesia. Dalam sistem demokrasi yang sehat, opini publik yang terbentuk melalui media massa dapat memengaruhi hasil pemilihan umum dan keputusan kebijakan pemerintah. Misalnya, saat menjelang pemilu, media seringkali menjadi arena bagi debat politik yang memengaruhi pilihan pemilih[15]. Gibran berhasil memanfaatkan media untuk membangun basis dukungan yang kuat di kalangan pemilih muda dan pemilih pemula.

Secara keseluruhan, peran media dalam membentuk opini publik sangat penting dalam konteks politik Indonesia saat ini. Dengan memahami dinamika ini, Gibran dan politisi lainnya dapat memanfaatkan media untuk memperkuat posisi mereka serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi.

Dengan meningkatnya keterlibatan masyarakat melalui media sosial, keputusan pemilih menjadi lebih terinformasi dan responsif terhadap isu-isu terkini. Oleh karena itu, strategi komunikasi politik yang efektif sangat penting bagi calon pemimpin dalam memenangkan hati masyarakat.

Secara keseluruhan, analisis ini menunjukkan bahwa Gibran Rakabuming Raka berada di tengah arus perubahan komunikasi politik yang dipengaruhi oleh media massa. Memahami dinamika ini sangat penting bagi para politisi untuk merumuskan strategi komunikasi yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan serta harapan masyarakat.

  • Strategi Komunikasi Media Prabowo – Gibran

Strategi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilu 2024 mencerminkan bagaimana media berperan signifikan dalam membentuk opini publik. Berikut adalah beberapa aspek kunci di mana media memainkan peran besar dalam memengaruhi persepsi masyarakat terhadap Gibran dan pasangan calon presiden, Prabowo Subianto.

Strategi Komunikasi dan Iklan Politik, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo dan Gibran menggunakan iklan politik yang efektif di media televisi untuk meningkatkan citra mereka. Iklan ini dirancang untuk mempersuasi pemilih dengan menekankan kelebihan calon dan menciptakan narasi positif yang dapat menarik simpati masyarakat[16]. Media televisi menjadi saluran utama untuk menyampaikan pesan ini, yang berkontribusi pada popularitas pasangan tersebut.

Pemberitaan Media dan Pembentukan Citra, Analisis pemberitaan di berbagai portal berita menunjukkan bahwa media sering kali membentuk narasi yang dapat memengaruhi opini publik. Misalnya, beberapa berita menggambarkan Gibran sebagai sosok yang memiliki keterkaitan kuat dengan PDIP, tetapi juga menyoroti kontroversi seputar pencalonannya sebagai wakil presiden. Pemberitaan ini cenderung mengarah pada pembentukan citra negatif terhadap Gibran, dengan narasi yang menempatkan PDIP sebagai korban dalam konteks politik[17]. 

Pengaruh Media Sosial, Media sosial juga berperan penting dalam kampanye Prabowo - Gibran. Platform-platform ini digunakan untuk menyebarkan informasi secara langsung kepada pemilih, memungkinkan tim kampanye untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan berinteraksi dengan mereka secara real-time. Konten yang dibagikan di media sosial sering kali lebih mudah dicerna dan dapat menarik perhatian pemilih muda, yang merupakan kelompok demografis penting dalam pemilu[18].

Debat Politik dan Komunikasi Nonverbal, Selama debat politik, Gibran menggunakan komunikasi nonverbal yang strategis untuk memperkuat pesan verbalnya. Gestur tubuh yang tepat dapat memperkuat persepsi positif di kalangan audiens, sehingga meningkatkan daya tariknya sebagai calon wakil presiden. Media menyoroti momen-momen kunci dari debat tersebut, mempengaruhi bagaimana masyarakat melihat kompetensi dan kredibilitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun