Pendidik harus proaktif menemukan dan membuat sebuah perencanaan dengan berbagai cara untuk dapat mengekspresikan kemampuan masing-masing individu.
Pendidik akan dapat merencanakan cara bagaimana peserta didik belajar dengan melakukan asessment terlebih dahulu berdasarkan tingkat kesiapan murid, ketertarikan dan gaya belajar dari setiap peserta didik masing-masing, salah satu assessment yang dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik peserta didik adalah dengan penerapan assessment diagnostic (Andini et al., 2016).
Pada proses pembelajaran banyak sekali aspek yang mempengaruhi keanekaragaman peserta didik, mulai dari latar belakang, minat dan keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing individu.Â
Setiap individu memiliki tiga modalitas dalam proses pembelajaran yakni visual (penglihatan), auditorial (pendengaran), dan kinestetik (fisik) (Arylien, 2014).Â
Meskipun siswa memiliki keberagaman yang berbeda, setiap siswa memiliki salah satu modalitas awal yang dapat dikembangkan agar proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuh masing-masing individu.
Referensi
Andini, D. W., Guru, P., Dasar, S., Sarjanawiyata, U., Yogyakarta, T., & Tamansiswa, U. S. (2016). " Differentiated Instruction ": Solusi Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 2(3), 340--349.
Arylien Ludji Bire, Uda Geradus, Â dan J. B. (2014). Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sma Dian Andalas Padang. Jurnal Kependidikan, 44(2), 168--174. https://doi.org/10.31004/jrpp.v2i2.486