Mohon tunggu...
Alvincent Steven
Alvincent Steven Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar_10 IPS_SDH

Pelajar SDH Cikarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelajaran dari Masa Lalu untuk Perubahan Sosial

7 Oktober 2024   03:44 Diperbarui: 7 Oktober 2024   03:44 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat berbagai gerakan separatis yang pernah terjadi di Indonesia. Contohnya seperti Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan Republik Maluku Selatan (RMS). Gerakan-gerakan ini muncul dengan berbagai latar belakang dan tujuan yang berbeda-beda. Mulai dari ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah pusat, perbedaan identitas budaya dan etnis. Hingga adanya keinginan untuk kekuasaan otonomi atas daerah mereka seluas-luasnya.

 

Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

Gerakan Aceh Merdeka / GAM muncul pada tahun 1976, di Aceh. Gerakan ini dipicu oleh ketidakpuasan rakyat Aceh terhadap perlakuan pemerintah pusat. Terutama mengenai hal pembagian hasil sumber daya alam. Konflik ini berakhir dengan perjanjian damai pada tahun 2005 setelah tsunami melanda Aceh pada 2004.

Organisasi Papua Merdeka (OPM)

Gerakan ini muncul sejak 1960-an sebagai respons terhadap proses integrasi Papua ke Indonesia setelah Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera). Hingga kini, masih ada kelompok yang menginginkan kemerdekaan penuh.

Republik Maluku Selatan (RMS)

Dimulainya gerakan ini ditandai dengan sebuah deklarasi kemerdekaan maluku Selatan. Deklarasi ini dilakukan pada tahun 1950 di Ambon. RMS ingin membentuk negara sendiri yang terpisah dari Indonesia. Faktior besar yang memengaruhi gerakan ini adalah pemerataan pembangunan yang tidak sebanding dengan jawa. Meskipun gerakan ini sudah mereda, namun sentimen untuk otonomi masih ada di beberapa kalangan.

Gerakan separatis ini sesungguhnya memiliki tujuan yang baik. Karena mereka berkeinginan untuk memajukan daerahnya masing-masing. Serta menyejahterakan rakyat daerah mereka. Apalagi banyak SDA daerah mereka yang dibawa ke daerah jawa.

Namun, apapun motif dan tujuannya, gerakan separatis tetaplah gerakan yang salah. Adanya gerakan separatis berpotensi besar merusak persatuan NKRI. Gerakan separatis memang tidak terjadi disemua daerah NKRI. Tapi dengan adanya suatu gerakan separatisme di daerah tertentu, daerah lain dapat terpicu untuk ikut melakukan gerakan separatisme.

Adanya gerakan separatis ini dapat mengundang keterlibatan dari bangsa lain yang menginginkan perpecahan Indonesia. Membuat NKRI terlihat rapuh persatuannya. Sehingga seakan-akan membuka celah untuk serangan dari bangsa lain. Hal ini dapat terlihat dari adanya keterlibatan KNIL dalam RMS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun