Disampaikan dalam SNI ISO 31000 pada bagian sub-komponen 'Penegasan Komitmen Manajemen Risiko' bahwa:
"Manajemen puncak dan badan pengawas, jika memungkinkan, sebaiknya menunjukkan dan menegaskan komitmen berkelanjutan mereka terhadap manajamen risiko melalui kebijakan, pernyataan, atau bentuk lain yang secara jelas menyampaikan sasaran dan komitmen organisasi terhadap manajemen risiko."
Dari pernyataan diatas kita paham bahwa:
- Para pimpinan organisasi diharapkan memiliki komitmen berkesinambungan terhadap penerapan manajemen risiko di lingkungan organisasi;
- Komitmen tersebut perlu ditunjukkan atau dinyatakan dalam suatu pernyataan tertulis resmi organisasi, baik berupa kebijakan (manajemen risiko, atau yang berkaitan dengan pengendalian atau tindak lanjut risiko), maupun bentuk pernyataan tertulis lainnya (misalnya, antara lain: dalam rumusan rencana bisnis strategis, atau laporan tahunan organisasi);
- Komitmen yang dimaksud adalah menetapkan arahan strategis mengenai penerapan manajemen risiko di lingkungan organisasi.
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang pasti memposisikan dirinya sebagai pemimpin terutama untuk dirinya sendiri, maupun pemimpin kelompok kecil hingga pemimpim lingkup yang luas.Â
Menjadi seorang pemimpin sangat tidak mudah, semua tindakannya pasti memiliki dampak positif ataupun dipandang negatif oleh orang lain walaupun kita sudah benar sekalipun.Â
Maka dari itu menjadi pemimpin harus berani menghadapi atau mengambil risiko apapun itu. Risiko tersebut diperlukan untuk membuat perubahan yang pasti memiliki resiko, risiko itu yang akan berimbas baik kepada si pemimpin maupun para pengikutnya, serta terhadap kelompok dan organisasi yang dilibatkan.Â
Seorang pemimpin harus memiliki sifat kewaspadaan yang tinggi terhadap suatu kejadian yang akan terjadi sekarang maupun dimasa yang akan datang, memahami tantangan-tantangan yang akan dihadapi, berorientasi pada inovasi, dan harus selalu penuh percaya diri. Jika seorang pemimpin menyepelekan sifat-sifat tersebut maka akan berakibat buruk bagi organisasi yang sedang dipimpinnya.
Menjadi seorang pemimpin dibutuhkan kerja keras dan komunikasi yang handal dalam menjalankan kepemimpinan tersebut karena tidaklah mudah memimpin orang banyak untuk mencapai satu tujuan yang sama. Â Dalam menjalankan kepemimpinan, maka harus siap menghadapi hal-hal sebagai berikut:
a. Harus siap dibenci
Bedanya pemikiran yang menyebabkan hal ini terjadi, pemimpin yang kurang paham karakter dari setiap anggotanya dan sebaliknya, anggotanya yang belum memahami metode dari kepemimpinan pemimpinnya.
b. Harus siap gagal mengambil keputusan
Pemimpin adalah ujung tombak dalam pengambilan keputusan dan suatu organisasi, hampir semua keputusan ada ditangan pemimpin. Ketika sedikit saja salah mengambil keputusan maka akan berdampak buruk bagi organisasi tersebut. Dalam hal ini komunikasi yang baik yang sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
c. Harus siap mendapat kritikan pedas
Kritik merupakan bagian dari majunya sebuah organisasi. Dalam hal ini sering sekali seorang pemimpin mendapat kritikan di luar batas, baik itu tentang metode kepemimpinannya ataupun sikapnya dalam berinteraksi dengan anggota-anggotanya. Seorang pemimpin wajib mendengar kritikan yang ada tetapi tidak semua harus di tanggapi karena tidak semua kritikan bermanfaat.
d. Kerepotan banyak hal
Pekerjaan menjadi sangat menumpuk serta jadi terkesan kerepotan. Misalnya, pada malam hari sebelum acara terlaksana sudah harus memikirkan rencana untuk meminimalisir kendala-kendala yang tak terduga.
e. Kebingungan dalam management
Memanagement semua yang ada memang sudah menjadi tugas seorang pemimpin yang tidak akan terlepaskan. Karakter anggota, kondisi, dan situasi yang tiba-tiba berubah memberikan kebingungan untuk mengatur segala rencana yang ada.
Memang menjadi pemimpin tidaklah mudah tetapi bukan tidak mungkin kita bisa menjalankanya karena jika kita sudah terbiasa dalam memimpin maka akan memberikan perubahan untuk organisasi dan banyak orang.Â
Kegagalan dalam hal memimpin pasti akan selalu ada, tetapi dari kegagalan itulah kita bisa mengevaluasi apa yang harus diperbaiki dalam kepemimpinan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H