Mohon tunggu...
alvina rufianti
alvina rufianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - in the learning process:)

Bersakit-sakit dahulu Berenang-renang kemudian

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pahami Risko Menjadi Pemimpin, Jadilah Pemimpin yang Baik

6 Juni 2021   21:12 Diperbarui: 6 Juni 2021   21:19 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: greatdayhr.com

Pemimpin adalah ujung tombak dalam pengambilan keputusan dan suatu organisasi, hampir semua keputusan ada ditangan pemimpin. Ketika sedikit saja salah mengambil keputusan maka akan berdampak buruk bagi organisasi tersebut. Dalam hal ini komunikasi yang baik yang sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.

c. Harus siap mendapat kritikan pedas

Kritik merupakan bagian dari majunya sebuah organisasi. Dalam hal ini sering sekali seorang pemimpin mendapat kritikan di luar batas, baik itu tentang metode kepemimpinannya ataupun sikapnya dalam berinteraksi dengan anggota-anggotanya. Seorang pemimpin wajib mendengar kritikan yang ada tetapi tidak semua harus di tanggapi karena tidak semua kritikan bermanfaat.

d. Kerepotan banyak hal

Pekerjaan menjadi sangat menumpuk serta jadi terkesan kerepotan. Misalnya, pada malam hari sebelum acara terlaksana sudah harus memikirkan rencana untuk meminimalisir kendala-kendala yang tak terduga.

e. Kebingungan dalam management

Memanagement semua yang ada memang sudah menjadi tugas seorang pemimpin yang tidak akan terlepaskan. Karakter anggota, kondisi, dan situasi yang tiba-tiba berubah memberikan kebingungan untuk mengatur segala rencana yang ada.

Memang menjadi pemimpin tidaklah mudah tetapi bukan tidak mungkin kita bisa menjalankanya karena jika kita sudah terbiasa dalam memimpin maka akan memberikan perubahan untuk organisasi dan banyak orang. 

Kegagalan dalam hal memimpin pasti akan selalu ada, tetapi dari kegagalan itulah kita bisa mengevaluasi apa yang harus diperbaiki dalam kepemimpinan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun